Analisis kandungan fluorine (F) di dalam fosiltulang dan gigi: kasus dari gua Pawon, Sangiran, dan Kalitidu

Tulang akan mengalami proses diagenesa ketika terkubur dalam tanah yang menyebabkan unsur organik makin berkurang dan unsur anorganik makin bertambah kadarnya karena masuknya unsur kimia anorganik dari luar, salah satunya adalah unsur F (fluorine). Penelitian ini membahas tentang kandungan F (fluori...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Arif, Johan (Author), Siregar, Darwin A. (Author)
Format: Academic Paper
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02273 am a22002413u 4500
001 0 nhttp:__forumarkeologi.kemdikbud.go.id_index.php_fa_article_view_30
042 |a dc 
100 1 0 |a Arif, Johan  |e author 
700 1 0 |a Siregar, Darwin A.  |e author 
245 0 0 |a Analisis kandungan fluorine (F) di dalam fosiltulang dan gigi: kasus dari gua Pawon, Sangiran, dan Kalitidu 
260 |b Badan Penelitian dan Pengembangan. 
500 |a http://repositori.kemdikbud.go.id/17049/1/30-65-1-SM.pdf 
520 |a Tulang akan mengalami proses diagenesa ketika terkubur dalam tanah yang menyebabkan unsur organik makin berkurang dan unsur anorganik makin bertambah kadarnya karena masuknya unsur kimia anorganik dari luar, salah satunya adalah unsur F (fluorine). Penelitian ini membahas tentang kandungan F (fluorine) pada fosil-fosil tulang dan gigi yang bersifat insitu dan tidak insitu yang berasal dari Gua Pawon di Jawa Barat, Sangiran di Jawa Tengah, dan Kalitidu di Jawa Timur. Kandungan F (fluorine) pada fosil tulang dan gigi dapat digunakan untuk menentukan sumber asal fosil yang berstatus tidak insitu dan tidak diketahui kedudukan stratigrafinya. Hasil yang diperoleh adalah material yang berasal dari Gua Pawon mempunyai kadar F (fluorine) yang bervariasi. Material fosil dari Kalitidu yang berstatus insitu mempunyai kadar F (fluorine) yang relatif sama, sedangkan material fosil yang berstatus tidak insitu mempunyai kadar F (fluorine) paling tinggi. Material fosil dari Sangiran memiliki hubungan kandungan F (fluorine) dengan usia formasi yang berbeda dengan Gua Pawon dan Kalitidu, yaitu semakin kecil kadar F (fluorine) pada fosil tulang dan gigi, maka semakin tua umur fosil. Salah satu material fosil, yaitu gigi geraham Homo erectus (JA-41), merupakan fosil gigi Homo erectus termuda yang pernah ditemukan di Sangiran. 
540 |a cc_by_nc_4 
546 |a id 
690 |a Kebudayaan 
690 |a Arkeologi 
655 7 |a Article  |2 local 
655 7 |a PeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/17049/ 
787 0 |n http://forumarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/fa/article/view/30 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/17049/  |z Get Fulltext 
856 4 1 |u http://forumarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/fa/article/view/30  |z Get Fulltext