Pertunjukan drama gong dari Bali

Buku ini membahas tentang pertunjukan drama gong dari Bali. Sebagai kesenian tradisionil, teater memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Karena teater merupakan bagiail tak terpisahkan dari adat dan agama yang menjadi akar kehidupan spirituil. Upacara-upacara (ritus~ritus) adat, Upacara...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Soelarso, B (Author), Albiladiyah, S. Ilmi (Author)
Format: Academic Paper
Published: Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1975-01-01.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02657 am a22002773u 4500
001 0 nhttp:__pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id_index.php?p=show_detail&id=3553&keywords=gong+dari+bali
042 |a dc 
100 1 0 |a Soelarso, B  |e author 
700 1 0 |a Albiladiyah, S. Ilmi  |e author 
245 0 0 |a Pertunjukan drama gong dari Bali 
260 |b Direktorat Jenderal Kebudayaan,   |c 1975-01-01. 
500 |a http://repositori.kemdikbud.go.id/13732/1/Pertunjukan%20drama%20gong%20dari%20bali.PDF 
520 |a Buku ini membahas tentang pertunjukan drama gong dari Bali. Sebagai kesenian tradisionil, teater memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Karena teater merupakan bagiail tak terpisahkan dari adat dan agama yang menjadi akar kehidupan spirituil. Upacara-upacara (ritus~ritus) adat, Upacara upacara kepercayaan lama serta agama hampir seluruhnya selalu diiringi musik, tari dan drama. Hingga teater sudah sedemikian menyatukan (interwoven) dalam lembaga kehidupan orang Bali. Sampai pada lembaga sosial yang paling kecil yaitu keluarga, teater merupakan suatu pengetahuan yang wajib dimiliki oleh setiap anggauta keluarga. Karena kehidupan setiap keluarga Bali · amat erat kaitannya dengan upacara-upacara tradisionil, agama yang hampir selalu diiringi pergelaran teater sebagai kelengkapan upacara. Dan pergelaran teater itu wajib diisi oleh para anggauta keluarga disamping anggauta banjar maupun sekha. Itulah sebabnya, setiap putra-putri Bali sejak masih kanak-kanak hingga usia remaja secara tradisionil memperoleh pendidikan teater secara intensip dan teratur di pura-pura kota ataupun di balai-balai banjar. Dengan bimbingan klian (sesepuh) yang mahir, mereka sejak masa kanak-kanak sudah belajar menghayati segi-segi teater. Pendidikan non formil selama bertahun-tahun yang teratur dan intensip di seluruh kota dan penjuru desa itu menjadikan putra putri Bali amat akrab dengan teater. Mereka merasa memiliki dan menghargai (apresiasi) teater sebagai halnya mereka merasa memiliki dan ·menghargai kehidupannya sendiri. 
546 |a en 
690 |a Tarian Tradisional 
690 |a Nilai Budaya 
690 |a Kearifan lokal 
690 |a Masyarakat Adat 
690 |a Seni dan Kesenian 
690 |a Seni pertunjukkan 
655 7 |a Book  |2 local 
655 7 |a PeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/13732/ 
787 0 |n http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=3553&keywords=gong+dari+bali 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/13732/  |z Get Fulltext 
856 4 1 |u http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=3553&keywords=gong+dari+bali  |z Get Fulltext