Pemukiman sebagai kesatuan ekosistem daerah Kalimantan Tengah

Berdasarkan evaluasi perkembangan desa yang dilaksanakan secara berkala setiap tahun cukup menggembirakan. Sejak tahun 1974 sampai dengan 1978, jumlah desa swadaya makin berkurang. Sementara itu , proporsi desa swakarya dan desa swasembada makin besar. Perkembangan ini nampaknya sejalan dengan makin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rintuh, C. (Author), T.Lambut, Yakin (Author), R. Aden, Djamin (Author)
Other Authors: Sumarsono, Sumarsono (Contributor), Djenen, Djenen (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Departemen pendidikan dan kebudayaan, 1986-01-01.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Berdasarkan evaluasi perkembangan desa yang dilaksanakan secara berkala setiap tahun cukup menggembirakan. Sejak tahun 1974 sampai dengan 1978, jumlah desa swadaya makin berkurang. Sementara itu , proporsi desa swakarya dan desa swasembada makin besar. Perkembangan ini nampaknya sejalan dengan makin terbukanya isolasi daerah terpencil karena masuknya transmigrasi ke daerah ini. Pada tahun 1974 di Propinsi Kalimantan Tengah terdapat 883 buah desa swadaya, sedangkan pada 1978 berkurang menjadi 706. Desa swakarya yang pada tahun 1974 berjumlah 199 buah, pada tahun 1978 meningkat menjadi 341. Desa swasembada yang pada tahun 1974 berjumlah 25 buah, pada tahun 1978 meningkat menjadi 61 buah.
Item Description:http://repositori.kemdikbud.go.id/13332/1/Pemukiman%20sebagai%20kesatuan%20ekosistem%20daerah%20kalimantan%20tengah.pdf