Makam-makam Wali Sanga di Jawa
Rekayasa rancang bangun makam dari para wali dan para penyebar agama Islam di Indonesia tidak mengambil alih teknologi dunia Islam dari daerah Magribi, Persia, Arab, Siria, dan India (Gujarat) melainkan mengadaptasikan arsitektur lokal yang sudah ada sebelumnya, baik yang bersifat Hindu-Buddha maupu...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Academic Paper |
Published: |
Direktorat Jenderal Kebudayaan,
1994-01-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Rekayasa rancang bangun makam dari para wali dan para penyebar agama Islam di Indonesia tidak mengambil alih teknologi dunia Islam dari daerah Magribi, Persia, Arab, Siria, dan India (Gujarat) melainkan mengadaptasikan arsitektur lokal yang sudah ada sebelumnya, baik yang bersifat Hindu-Buddha maupun bangunan asli berupa punden berundak. Ini adalah rekayasa alami yang mengikuti proses panjang selama berabad-abad. Kebudayaan asli sebagai intinya (cultural core) di Indonesia sudah terbentuk sejak masa proto-sejarah yang selanjutnya menjadi inti kebudayaan tahap lanjutan setelah mendapatkan sentuhan dari pengaruh asing dari India, Arab, Cina, dan Eropa. Adapun bentuk kubah pada bangunan religius mulai mantap dipergunakan sejak abad XVIIIM. |
---|---|
Item Description: | http://repositori.kemdikbud.go.id/13328/1/Makam%20makam%20wali%20sanga%20di%20jawa.pdf |