Keberadaan paguyuban-paguyuban etnik di daerah perantauan dalam menunjang pembinaan persatuan dan kesatuan (kasus etnik Banjar dalam paguyuban kalam di Surabaya)
Kemajemukan masyarakat kota besar di Indonesia, seperti kota Surabaya, salah satunya adalah karena adanya daya tarik kota tersebut sehingga banyak penduduk yang datang dari berbagai daerah dengan aneka ragam suku bangsa. Kemajemukan penduduk di kota besar ini memperlihatkan semakin kompleks, karena...
Guardado en:
Autores principales: | , |
---|---|
Otros Autores: | |
Formato: | Academic Paper |
Publicado: |
Departemen pendidikan dan kebudayaan,
1999-07.
|
Materias: | |
Acceso en línea: | Get Fulltext Get Fulltext |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Kemajemukan masyarakat kota besar di Indonesia, seperti kota Surabaya, salah satunya adalah karena adanya daya tarik kota tersebut sehingga banyak penduduk yang datang dari berbagai daerah dengan aneka ragam suku bangsa. Kemajemukan penduduk di kota besar ini memperlihatkan semakin kompleks, karena adanya perbedaan adat istiadat, agama, dan bahasa. Namun demikian, di kota besar tersebut penduduk dari berbagai etnik itu dapat hidup membaur sebagai suatu kesatuan. Kota Surabaya, di samping sebagai ibukota Jawa Timur, juga merupakan kota perdagangan dan sekaligus kota industri. Hal ini telah merangsang orang dari berbagai etnik datang dan mencoba mengadu nasib untuk memperoleh keberuntungan di kota tersebut. Setiap etnik memiliki kebudayaan sendiri-sendiri. Para sifat keanekaragaman ini menjadi kebangggan bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam lambang negara "Bhineka Tunggal Ika". |
---|---|
Notas: | http://repositori.kemdikbud.go.id/10923/1/keberadaan%20paguyuban%20etnik%20di%20daerah%20perantauan%20dalam%20menunjang%20pembinaan%20persatuan%20kesatuan.pdf |