Sejarah wilayah perbatasan Miangas-Filipina 1928-2010 : dua nama satu juragan

Sejak awal tahun 2003 hingga akhir 2010, pulau Miangas alias Las Palmas ramai diberitakan dalam media cetak. Selama kurun waktu itu, tidak kurang dari 100 buah artikel, opini dan surat pembaca yang dapat dibaca pada dua media nasional - Kompas don Tempo- menyoal " kepemilikan" dan permasal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: J.Ulaen, Alex (Author), Wulandari, Triana (Author), B. Tangkilisan, Yuda (Author)
Other Authors: Djaenuderajat, Endjat (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Direktorat jenderal sejarah dan purbakala, 2011-12.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sejak awal tahun 2003 hingga akhir 2010, pulau Miangas alias Las Palmas ramai diberitakan dalam media cetak. Selama kurun waktu itu, tidak kurang dari 100 buah artikel, opini dan surat pembaca yang dapat dibaca pada dua media nasional - Kompas don Tempo- menyoal " kepemilikan" dan permasalahan pulau seluas 315 hektar di ujung utara Sulawesi, berbatasan dengan negara tetangga, Filipina Ada dua hal yang menjadi penyebab ketertarikan media terhadap Pulau Miangas. Pertama, letak pulau Miangas yang berada di perbatasan Indonesia - Filipina. Kedua, sejak tahun 2005 daerah perbatasan dan terpencil masuk dalam agenda pembangunan nasional. Letak geografis pulau Miangas di perbatasan Indonesia - Filipina,tepatnya berada di wilayah teritorial Filipina, mengundang kekhawatiran banyak pihak. Kekhawatiran ini semakin menguat setelah Indonesia tidak dapat mempertahankan pulau Sipadan dan Ligitan. Meskipun pada penghujung tahun 2002 , Menteri Luar negeri Hassan Wirajuda dalam wawancara khusus dengan Majalah Tempo menegaskan bahwa " ... pulau Miangas sudah jelas milik kita. Tidak ada pihak lain yang menyoal hal itu, tetap saja ada pemberitaan yang isinya meng khawatirkan "kepemilikan" pulau di perbatasan ini. Kekhawati ran seperti itu kembali terbaca dalam berita Majalah Gatra, "Menjaga Miangas tak jadi Las Palmas". Pasalnya, berawal dari temuan Konsul Jenderal RI di Davao. Ada brosur yang mencantumkan pulau Miangas sebagai salah satu tujuan wisata yang dipasarkan oleh agen wisata di Davao.
Item Description:http://repositori.kemdikbud.go.id/10607/1/sejarah%20wilayah%20perbatasan%20miangas.pdf