Geografi budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah lstimewa Yogyakarta yang terkenal sebagai daerah minus merupakan propinsi terpadat kedua setelah D.K.I Jakarta . Potensi kekayaan alam sangat terbatas dan khususnya kondisi tanahnya tidak menguntungkan, karena lebih dari separonya merupakan daerah minus yang sebagian besar di antaranya bersif...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Suwondo, Bambang (Author)
Other Authors: Djenen, Djenen (Contributor), Wayong, Wayong (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Departemen pendidikan dan kebudayaan, 1978-01-01.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Daerah lstimewa Yogyakarta yang terkenal sebagai daerah minus merupakan propinsi terpadat kedua setelah D.K.I Jakarta . Potensi kekayaan alam sangat terbatas dan khususnya kondisi tanahnya tidak menguntungkan, karena lebih dari separonya merupakan daerah minus yang sebagian besar di antaranya bersifat kritis teknis. Akan tetapi, Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai potensi yang besar dalam bidang pariwisata,'terutama dengan peninggalan-peninggalan kuno yang dapat menarik wisatawan , antara lain kraton , Taman Sari, candi Prambanan, candi Borobudur yang terletak: di wilayah Jawa Tengah (lebih kurang 40 Km dari Yogyakarta) dan kraton Surakarta (lebih kurang 60 Km dari Yogyakarta) mudah dicapai dari kota Yogya. Hal-hal tersebut merupakan salah satu sebab masuknya wisatawan asing.
Item Description:http://repositori.kemdikbud.go.id/12712/1/GEOGRAFI%20BUDAYA%20DAERAH%20ISTIMEWA%20YOGYAKARTA.pdf