Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sulawesi Tenggara

"Sulawesi Tenggara" sebagai istilah geografis telah di kenal sejak abad XIX. A. Ligtvoet dalam bukunya Beschrijving en Gesch iedents van Boeton (1877) menyebutkan jazirah Sulawesi Tenggara (Het Zuidoostelijk schiereiland van Celebes). Kemudian Paul dan Frits Sarasin menulis Reise von der M...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kutoyo, Sutrisno (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1984.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:"Sulawesi Tenggara" sebagai istilah geografis telah di kenal sejak abad XIX. A. Ligtvoet dalam bukunya Beschrijving en Gesch iedents van Boeton (1877) menyebutkan jazirah Sulawesi Tenggara (Het Zuidoostelijk schiereiland van Celebes). Kemudian Paul dan Frits Sarasin menulis Reise von der Miengkoka Baai nach Kendari, Sudost Celebes pada 1903 dan Dr. Alb. C Kruyt menulis Een en Ander over de Tolaki van Mekongga (Zuidoost Celebes) pada 1922. Istilah geografis Sulawesi Tenggara atau Jazirah Tenggara Sulawesi ini tidak meliputi pulau-pulau sekitarnya utamanya pulau-pulau besar di sebelah selatan, yaitu Buton, Muna dan Kabaena. Sulawesi Tenggara menjadi istilah politik (pemerintahan) sejak 1951 ketika Afdeeling Buton dan Laiwui dirubah menjadi Daerah Sulawesi Tenggara dengan ibu kota BauBau. Dalam pengertian pemerintahan Sulawesi Tenggara meliputi pulau-pulau di sekitarnya, sehingga geografis Sulawesi Tenggara dapat dibedakan antara daratan (Kabupaten Kendari dan Kolaka) dan kepulauan (Kabupaten Buton dan Muna).
Item Description:http://repositori.kemdikbud.go.id/7438/1/SEJARAH%20KEBANGKITAN%20NASIONAL%20DAERAH%20SULAWESI%20TENGGARA.pdf