PENGARUH SUPLEMENTASI FETAL CALF SERUM TERHADAP KEMAMPUAN MATURASI IN VITRO OOSIT SAPI

Penelitian ini memanfaatkan hasil samping rumah potong hewan (RPH) sebagai sumber oosit untuk in vitro fertilization (IVF). Untuk meningkatkan keberhasilan IVF dilakukan suplementasi fetal calf serum (FCS) pada medium maturasi in vitro. Ovarium sapi dari RPH dibawa ke laboratorium dalam medium NaCl...

Полное описание

Сохранить в:
Библиографические подробности
Главные авторы: Daoed, Denvy Meidian (Автор), Ngadiyono, Nono (Автор), Widayati, Diah Tri (Автор)
Формат: EJournal Article
Опубликовано: Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada, 2014-01-03.
Предметы:
Online-ссылка:Get Online
Метки: Добавить метку
Нет меток, Требуется 1-ая метка записи!
LEADER 02334 am a22002653u 4500
001 BuletinPeternakan_UGM_3077_pdf
042 |a dc 
100 1 0 |a Daoed, Denvy Meidian  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Ngadiyono, Nono  |e author 
700 1 0 |a Widayati, Diah Tri  |e author 
245 0 0 |a PENGARUH SUPLEMENTASI FETAL CALF SERUM TERHADAP KEMAMPUAN MATURASI IN VITRO OOSIT SAPI 
260 |b Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada,   |c 2014-01-03. 
500 |a https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpeternakan/article/view/3077 
520 |a Penelitian ini memanfaatkan hasil samping rumah potong hewan (RPH) sebagai sumber oosit untuk in vitro fertilization (IVF). Untuk meningkatkan keberhasilan IVF dilakukan suplementasi fetal calf serum (FCS) pada medium maturasi in vitro. Ovarium sapi dari RPH dibawa ke laboratorium dalam medium NaCl 0,9% pada suhu 31-34ºC. Selanjutnya oosit diaspirasi menggunakan syringe 3 ml dan jarum 23 G yang berisi Dulbeco's-Phosphate Buffer Saline (DPBS), kemudian dimaturasikan pada inkubator CO2 modifikasi dalam medium Tissue Culture Medium-199 (TCM-199) (CO2 5%, kelembaban 99% dan suhu 37-39ºC). Oosit dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (TCM-199) dan kelompok perlakuan (TCM-199 + 10% FCS). Angka maturasi dianalisa dengan Chi-Square, sedangkan kualitas oosit dianalisis secara deskriptif. Maturasi oosit sapi pada kelompok perlakuan berbeda nyata (P≤0,05) dibandingkan kelompok kontrol (55,22% vs 40,09%). Penggunaan 10% FCS pada medium maturasi dapat menghasilkan kualitas oosit matur yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan 10% FCS suplementasi dapat meningkatkan kemampuan maturasi oosit sapi in vitro.(Kata kunci: Fetal calf serum, Kultur oosit, Maturasi in vitro, Oosit sapi) 
546 |a ind 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Buletin Peternakan; Vol 37, No 3 (2013): BULETIN PETERNAKAN VOL. 37 (3) OKTOBER 2013; 136-142 
786 0 |n 2407-876X 
786 0 |n 0126-4400 
786 0 |n 10.21059/buletinpeternak.v37i3 
787 0 |n https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpeternakan/article/view/3077/pdf 
856 4 1 |u https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpeternakan/article/view/3077/pdf  |z Get Online