Penyair Abu Nuwas, Selayang Pandang

Syauqi Dlaif, seorang ahli kesusasteraan Arab telah memperiodesasikan kesusasteraan Arab ke dalam empat periode. Pertama, kesusasteraan Arab masa Jahiliyah, kedua, kesusasteraan Arab masa Islam, ketiga, kesusasteraan Arab masa Abbasiyah I, dan ke empat, kesusasteraan Arab masa Abbasiyah II. Masing-m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Abubakar, Humam (Author)
Format: EJournal Article
Published: Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada, 2013-06-07.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Syauqi Dlaif, seorang ahli kesusasteraan Arab telah memperiodesasikan kesusasteraan Arab ke dalam empat periode. Pertama, kesusasteraan Arab masa Jahiliyah, kedua, kesusasteraan Arab masa Islam, ketiga, kesusasteraan Arab masa Abbasiyah I, dan ke empat, kesusasteraan Arab masa Abbasiyah II. Masing-masing periode diwarnai dengan lahirnya penyair-penyair terkenal yang mampu membawa kesusasteraan Arab ke jenjang yang cukup terhormat di tengah-tengah kesusasteraan dunia pada waktu itu. Berkenaan dengan hal ini, Toha Husain dalam bukunya yang berjudul Min Haditsis Syi'rl wan Netsri halaman 17 mengatakan bahwa sastra Arab, baik prosa maupun puisi, tidak dapat dikatakan ketinggalan apabila dibandingkan dengan sastra-sastra dunia padawaktu itu, yakni sastra Yunani, sastra Romawi, sastra Latin, dan sastra Persia. Nama Abu Nuwas telah dikenal secara luas oleh bangsa Indonesia, paling tidak sejak Nur Sutan Iskandar menerjemahkan buku berbahasa Arab milik Koninklijk Bataviaasche Genootschap van Kunsten en Wettenschappen atau vayasan Lembaga Kebudayaan Indonesia pada tahun 1922.
Item Description:https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/1985