Agama dan Kohesi Sosial

Dalam "Penjelasan tentang Undang-Undang Dasar Negara Indonesia" dikatakan bahwa "... negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab". Apa sebabnya kata-kata "kemanusiaanyang adil beradab" petlu ditambabkan pada Ketuhanan...

Szczegółowa specyfikacja

Zapisane w:
Opis bibliograficzny
1. autor: Kuntowijoyo, Kuntowijoyo (Autor)
Format: EJournal Article
Wydane: Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada, 2013-06-19.
Hasła przedmiotowe:
Dostęp online:Get Fulltext
Etykiety: Dodaj etykietę
Nie ma etykietki, Dołącz pierwszą etykiete!
LEADER 02215 am a22002653u 4500
001 Humaniora_UGM_2048_1849
042 |a dc 
100 1 0 |a Kuntowijoyo, Kuntowijoyo  |e author 
100 1 0 |e contributor 
245 0 0 |a Agama dan Kohesi Sosial 
260 |b Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada,   |c 2013-06-19. 
500 |a https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2048 
520 |a Dalam "Penjelasan tentang Undang-Undang Dasar Negara Indonesia" dikatakan bahwa "... negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab". Apa sebabnya kata-kata "kemanusiaanyang adil beradab" petlu ditambabkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa? Mengapa Tuhan yang abadi harus dibatasi oleh manusia yang sementara? Pertanyaan yang selalu menggoda setiap peserta penataran P-4 ini mempunyai jawaban yang mungkin menyakitkan hati peserta yang saleh. Tanpa ilustrasi empiris sakit hati "orang beriman" itu memang beralasan. Karenanya, kita perlu menengok kenyataan-kenyataan sejarah. Pada masa lalu ketidakadilan pada kawula alit dikerjakan para raja Jawa atas nama Tuhan (khalifatullah). Juga Istilah gung binathara (pengejawantahan dewa), ambaudhendha (berkuasa mutlak), dan panatagama (penata agama) sering disalahgunakan untuk kepentingan kekuasaan. Di masa kini pun "dakwah yang sejuk" sering dipakai alasan untuk  mengerem protes sosial (pemogokan, demonstrasimenuntut HAM, demonstrasi menuntut keadilan, tuntutan demokratisasi, kritik di media massa, kbotbah -kbotbah "keras'). Atas nama Tuhan orang bisa bertindak tidak adil terhadap sesamanya 
540 |a Copyright (c) 2013 Kuntowijoyo Kuntowijoyo 
540 |a http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 
546 |a eng 
690 |a agama, kebijakan, kohesi sosial, mistisisme, sekularisasi 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Humaniora; No 9 (1998); 87-95 
786 0 |n 2302-9269 
786 0 |n 0852-0801 
787 0 |n https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2048/1849 
856 4 1 |u https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2048/1849  |z Get Fulltext