Antropomorfi k dan Zoomorfik dalam Seni Rupa Suku Bangsa Sumba Timur

Adanya simbol dalam masyarakat dapat digunakan sebagai sarana melakukan interaksi (Polama, 1984). lnteraksi itu dapat terjadi antara manusia dengan manusia atau antara manusia dengan mahluk halus atau roh nenek moyang. lnteraksi antara manusia dengan roh nenek moyang terus dibina karena roh nenek mo...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sumijati, Sumijati (Author)
Format: EJournal Article
Published: Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada, 2013-06-21.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02407 am a22002653u 4500
001 Humaniora_UGM_2054_1854
042 |a dc 
100 1 0 |a Sumijati, Sumijati  |e author 
100 1 0 |e contributor 
245 0 0 |a Antropomorfi k dan Zoomorfik dalam Seni Rupa Suku Bangsa Sumba Timur 
260 |b Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada,   |c 2013-06-21. 
500 |a https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2054 
520 |a Adanya simbol dalam masyarakat dapat digunakan sebagai sarana melakukan interaksi (Polama, 1984). lnteraksi itu dapat terjadi antara manusia dengan manusia atau antara manusia dengan mahluk halus atau roh nenek moyang. lnteraksi antara manusia dengan roh nenek moyang terus dibina karena roh nenek moyang diyakini dapat mendatanqkan kesuburan dan berkah bagi  keturunan-keturunannya. Keyakinan itu sesuai dengan pendapat Peursen (1976) yang menyatakan bahwa simbol dapal membuka pandangan yang transeden karena simbol dapat menunjukkan kekuatan yang berada di luar diri manusia. Simbol berwujud antropomorfik dan zoomortik dalam 111 kehidupan Suku Bangsa Sumba Timur divisualisasikan dalam seninya, seni lukis, seni pahat, maupun dalam seni patung secara naturalistis dan didistilisasi. Uraian di atas menimbulkan beberapa permasalahan, di antaranya adalah: faktor-faktor yang menyebabkan figur antropomorfik dan zoomorfik banyak divisualisasikan dalam seni rupa Sumba Timur dan kuat bertahan terhadap arus modemlsasisehingga lestari sampai kini.Sesuai dengan masalah yang diajukan maka kajian in; bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan antropomorfik dan zoomorfik banyak dipilih sebagai objek dalam seni rupa, terutama seni kriya, seni lukis, seni pahat, dan seni patung, serta kuat bertahan hingga lestari sampai kini. 
540 |a Copyright (c) 2013 Sumijati Sumijati 
540 |a http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 
546 |a eng 
690 |a antropomorfik, seni rupa, Sumba Timur, visualisasi, zoomorfik 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Humaniora; No 9 (1998); 77-86 
786 0 |n 2302-9269 
786 0 |n 0852-0801 
787 0 |n https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2054/1854 
856 4 1 |u https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2054/1854  |z Get Fulltext