Seleksi Fitur dengan Artificial Bee Colony untuk Optimasi Klasifikasi Data Teh menggunakan Support Vector Machine

Teh dapat dikenal kualitasnya melalui aroma yang dihasilkan. Penelitian klasifikasi teh menggunakan e-nose umumnya hanya mendeteksi kualitas aroma menggunakan general sensor gas. Namun, adanya redundansi fitur sensor dapat menyebabkan penurunan performa sistem e-nose. Oleh karena itu diperlukan sebu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Suhaila, Suhaila (Author)
Format: EJournal Article
Published: IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia., 2022-04-30.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02631 am a22002773u 4500
001 IJEIS_UGM_63902_33686
042 |a dc 
100 1 0 |a Suhaila, Suhaila  |e author 
100 1 0 |e contributor 
245 0 0 |a Seleksi Fitur dengan Artificial Bee Colony untuk Optimasi Klasifikasi Data Teh menggunakan Support Vector Machine 
260 |b IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.,   |c 2022-04-30. 
500 |a https://jurnal.ugm.ac.id/ijeis/article/view/63902 
520 |a Teh dapat dikenal kualitasnya melalui aroma yang dihasilkan. Penelitian klasifikasi teh menggunakan e-nose umumnya hanya mendeteksi kualitas aroma menggunakan general sensor gas. Namun, adanya redundansi fitur sensor dapat menyebabkan penurunan performa sistem e-nose. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang dapat menyeleksi fitur sehingga performa klasifikasi menjadi lebih optimal. Pada penelitian ini dibentuk sistem perangkat lunak yang mampu menyeleksi fitur untuk mengoptimalkan performa klasifikasi. Data input untuk sistem adalah respon sensor e-nose terhadap 3 kualitas teh hitam dengan jumlah sampel 300. Fitur yang diseleksi berupa sensor-sensor pada instrumen e-nose. Proses seleksi fitur dilakukan dengan pendekatan wrapper, algoritma ABC digunakan untuk seleksi fitur, kemudian hasil fitur yang terpilih dievalusi dengan klasifikasi menggunakan SVM. Hasil sistem ABC-SVM kemudian dibandingkan dengan sistem SVM tanpa seleksi fitur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 sensor e-nose, sensor yang paling mencirikan teh hitam kualitas 1-3 yaitu sensor TGS 2600, TGS 813, TGS 825, TGS 2602, TGS 2611, TGS 832, TGS 2612, TGS 2620 dan TGS 822. Sedangkan untuk sensor MQ-7, TGS 826 dan TGS 2610 merupakan sensor yang redundant pada sistem dikarenakan gas yang dideteksi oleh 3 sensor tersebut dapat diwakili oleh sensor lainnya. Dengan berkurangnya fitur menjadi 9, performa akurasi klasifikasi meningkat 16,7%. 
540 |a Copyright (c) 2022 IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) 
540 |a http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 
546 |a eng 
690 |a Electronics; Instrumentation 
690 |a Electronics; Instrumentation 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems); Vol 12, No 1 (2022): April 
786 0 |n 2460-7681 
786 0 |n 2088-3714 
787 0 |n https://jurnal.ugm.ac.id/ijeis/article/view/63902/33686 
856 4 1 |u https://jurnal.ugm.ac.id/ijeis/article/view/63902/33686  |z Get Fulltext