Pemanfaatan Katul Sebagal Priming Agent Untuk Meningkatkan Laju Respirasi Tanah Tambak Udang
Kualitas tanah dasar tambak merupakan salah satu faktor kunci bagi keberhasilan budidaya udang. Oleh karena itu pengelolaan tanah di dalam usaha pertambakan menjadi bagian yang harus dllakukan. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan laju respirasi tanah tambak melalui penerapan konsep priming actlo...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | EJournal Article |
Published: |
Marine Science Department Diponegoro University,
2008-01-08.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
LEADER | 04048 am a22002653u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | IJMS_UNDIP_19321_pdf | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Subagiyo, Subagiyo |e author |
100 | 1 | 0 | |e contributor |
700 | 1 | 0 | |a Azizah, Ria |e author |
245 | 0 | 0 | |a Pemanfaatan Katul Sebagal Priming Agent Untuk Meningkatkan Laju Respirasi Tanah Tambak Udang |
260 | |b Marine Science Department Diponegoro University, |c 2008-01-08. | ||
500 | |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/19321 | ||
520 | |a Kualitas tanah dasar tambak merupakan salah satu faktor kunci bagi keberhasilan budidaya udang. Oleh karena itu pengelolaan tanah di dalam usaha pertambakan menjadi bagian yang harus dllakukan. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan laju respirasi tanah tambak melalui penerapan konsep priming actlon, yaitu peningkatan laju dekomposisi bahan organik melalui penambahan bahan organik segar. Katul dipilih sebagai priming agent karena akumulasi bahan organik di tanah dasar tambak terutama berasal dari sisa pakan dan kotoran udang yang mengandung kadar nitrogen yang tinggi, maka untuk meningkatkan laju respirasi tanah perlu ditambahkan bahan organik dengan kadar Cyang tinggi. Katul merupakan salah satu limbah pertanian yang mudah didapat dalam jumlah besar dan mempunyai kadar C yang tinggi. Percobaan dilakukan menggunakan bejana respiresi. Ada 4 perlakuan yang dibandingkan yaitu pemberian katul 0,1 kg/m2, kg/m2, 0,3 kg/m2 dan 0,0 kg/m2 (kontrol). Laju respirasi tanah diukur berdasarkan pada jumlah CO2 yang dilepaskan. Hasil penelitian menunjukan bahwa katul dapat dimanfaatkan sebagai priming agent untuk meningkatkan laju respiresi tanah tambak udang. Pada penelitian ini laju respirasi tanah tertinggi sampai terendah berturut turut terjadi pada perlakuan katul 0,3 kg/m2, 0,2 kg/m2, 0,1 kg/m2 dan 0,0 kg/m2 (kontrol). Laju respirasi tanah tertinggi selama waktu penelitian terjadi pada hari ke 2 untuk perlakuan pemberian katul 0.3 kg/m2, sedangkan perlakuan pemberian katul 0,1 kg/m2 dan 0,2 kg/m2 terjadi pada hari ke 1Kata kunci: tanah dasar tambak, priming agent, katul, laju respirasi The accumulation of organic matter in the bottom of pond's prawn shrimp primary come from excess of feed and feces of prawn. The research was done to increase respiration rate of pond bottom soil by using priming action concept. Priming action is enhancing of rate of organic matter decomposition by addition of fresh organic matters. Bran was used as priming agent based on the fact that accumulation of organic matter in pond bottom soil primary come excess of feed and feces of prawn. The organic matter have high of nitrogen, there for the addition of carboneous matter was needed to increase of soil respiration. Bran is agriculture wastes, easy to found and have high of carbon content. Bran applied to sample soil at 0,1 kg/m2, kg/m2, 0,3 kg/m2 and 0,0 kg/m2 (control). Soil were placed in respiration chambers. Soil respiration was measured based on CO2 released in soil respiration. The research showed that bran was able to increase of pond soil respiration. In this research, application of bran to soil at rate of 0,3 kg/m2 caused a higher respiration rate than the other. Maximum rate of respiration at soils which treated with bran at 0,0 kg/m2 and 0.3 kg/m2 were happened on 2nd day, but the other were happened on 1st day.Keywords: pond bottom soil, priming action, bran, and respiration rate | ||
540 | |a Copyright (c) 2018 ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences | ||
540 | |a http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 | ||
546 | |a eng | ||
655 | 7 | |a info:eu-repo/semantics/article |2 local | |
655 | 7 | |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion |2 local | |
655 | 7 | |2 local | |
786 | 0 | |n ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences; Vol 7, No 1 (2002): Jurnal Ilmu Kelautan; 33-36 | |
786 | 0 | |n 2406-7598 | |
786 | 0 | |n 0853-7291 | |
787 | 0 | |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/19321/pdf | |
856 | 4 | 1 | |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/19321/pdf |z Get Fulltext |