Perkembangan Awal Larva Tiram Mutiara (Pinctada fucata) pada Tingkat Salinitas yang Berbeda

Salah satu bagian dari usaha pembenihan adalah pemijahan, dimana salinitas merupakan faktor yang sangat penting terutama pada proses fertilisasi dan perkembangan awal larva sampai fase D-type. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap perkembangan awal larva tiram mutiara...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wirasatriya, Anindya (Author), Suprijanto, Jusup (Author)
Format: EJournal Article
Published: Marine Science Department Diponegoro University, 2012-03-05.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02346 am a22002773u 4500
001 IJMS_UNDIP_45630_21264
042 |a dc 
100 1 0 |a Wirasatriya, Anindya  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Suprijanto, Jusup  |e author 
245 0 0 |a Perkembangan Awal Larva Tiram Mutiara (Pinctada fucata) pada Tingkat Salinitas yang Berbeda 
260 |b Marine Science Department Diponegoro University,   |c 2012-03-05. 
500 |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/45630 
520 |a Salah satu bagian dari usaha pembenihan adalah pemijahan, dimana salinitas merupakan faktor yang sangat penting terutama pada proses fertilisasi dan perkembangan awal larva sampai fase D-type. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap perkembangan awal larva tiram mutiara (Pinctada fucata). Terdapat 4 perlakuan salinitas pada penelitian ini sebagai media perkembangan awal larva tiram mutiara, yaitu 27 ‰, 30 ‰, 33 ‰, dan 36 ‰• Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata perbedaan salinitas sangat mempengaruhi perkembangan awal larva P. fucata baik dari segi waktu pembentukan D type maupun kenormalan bentuk larva yang dihasilkan. Salinitas media mempengaruhi tingkat kerja osmotik larva dan proses pembentukan cangkang. Salinitas optimum untuk perkembangan awal larva tiram mutiara (P. fucata) adalah 33 ‰ dimana waktu perkembangan awal larvanya berlangsung dalam waktu yang paling singkat yaitu 1053,33 menit dan tidak terjadi ketidaknormalan bentuk larva. Akibat terjadi peristiwa plasmolisis dan plasmolisis, pada salinitas 27 dan 36 terjadi ketidaknormalan bentuk larva yang dihasilkan. 
540 |a Copyright (c) 2022 ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences 
540 |a https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 
546 |a eng 
690 |a Perkembangan awal larva; salinitas; Pinctada fucata 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences; Vol 9, No 1 (2004): Jurnal Ilmu Kelautan; 14-19 
786 0 |n 2406-7598 
786 0 |n 0853-7291 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/45630/21264 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/45630/21264  |z Get Fulltext