Dinamika Penjalaran Gelombang Internal di Selat Lombok
pada 4 musim menunjukkan kesesuaian dengan hasil pengamatan citra satelit ERS - SAR (ERS - Synthetic Aparture Radar) yaitu terdeteksinya keberadaan gelombang soliton di bagian utara dan selatan Selat Lombok. Amplitudo gelombang internal (soliton) sebesar 64-285 m (20-88 m) di bagian selatan, dan 50-...
Saved in:
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | EJournal Article |
Published: |
Marine Science Department Diponegoro University,
2010-11-11.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | pada 4 musim menunjukkan kesesuaian dengan hasil pengamatan citra satelit ERS - SAR (ERS - Synthetic Aparture Radar) yaitu terdeteksinya keberadaan gelombang soliton di bagian utara dan selatan Selat Lombok. Amplitudo gelombang internal (soliton) sebesar 64-285 m (20-88 m) di bagian selatan, dan 50-300 m (25-81 m) di bagian utara. Panjanggelombang internal (soliton) di sisi utaraberkisar 10,9-90 km (0,9-14,6 km) dan di selatan sill 12,4-15,8 km (0,3-11,6 km). Kecepatan propagasi gelombang soliton lebih besar di bagian utara daripada di selatan, yaitu berkisar 0,21-2,67 m/det (di utara) dan 0,21-1,53 m/det (di selatan). Hasil simulasi model juga menunjukkan adanya massa air hangat yang masuk dari Samudera Pasifik melalui selat Lombok menuju Samudera Hindia dan membentuk well-developed thermal plume, yaitu sejauh 29,9-66,2 km dari sill di bagian selatan. Hal ini sesuai dengan hasil citra satelit ERS I - II pada waktu penelitian yang sama untuk masing-masing musim.Kata kuncl: non-hidrostatik, soliton, propagasi, citra satelit, thermal plume |
---|---|
Item Description: | https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/512 |