Peranan Vegetasi Batata Pantai (Ipomoea pes-caprae) dalam Mereduksi Erosi Gisik di Sepanjang Pantai Teluk Amurang, Sulawesi Utara

Gisik pantai Sulawesi Utara riskan terkena erosi karena aktivitas manusia dan lau serta kurangnya tanaman pelindung pantai. Ipomoea pes-caprae, dengan nama lokal 'batata pantai', merupakan salah satu spesies tumbuhan yang umumnya tumbuh di sekitar garis pantai. Penelitian ini untuk mengeta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sitanggang, Effendi P (Author)
Format: EJournal Article
Published: Marine Science Department Diponegoro University, 2012-02-28.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02383 am a22002293u 4500
001 IJMS_UNDIP_635_503
042 |a dc 
100 1 0 |a Sitanggang, Effendi P  |e author 
100 1 0 |e contributor 
245 0 0 |a Peranan Vegetasi Batata Pantai (Ipomoea pes-caprae) dalam Mereduksi Erosi Gisik di Sepanjang Pantai Teluk Amurang, Sulawesi Utara 
260 |b Marine Science Department Diponegoro University,   |c 2012-02-28. 
500 |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/635 
520 |a Gisik pantai Sulawesi Utara riskan terkena erosi karena aktivitas manusia dan lau serta kurangnya tanaman pelindung pantai. Ipomoea pes-caprae, dengan nama lokal 'batata pantai', merupakan salah satu spesies tumbuhan yang umumnya tumbuh di sekitar garis pantai. Penelitian ini untuk mengetahui peranan batata pantai dalam mereduksi erosi gisik melalui kajian substratnya. Lima stasiun di sepanjang hamparan gisik Teluk Amurang dipilih sebagai lokasi penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode deskriptif dan metode transek. Transek ukuran. 50 x 50 cm yang dibagi dalam 25 bagian (100%) ukuran 10 x 10 cm digunakan untuk menentukan persen tutupan vegetasi. Sepuluh persen tutupan (selang 10%) digunakan pada lokasi-lokasi bervegetasi batata pantai dan 0% untuk lokasi yang tidak bervegetasi. Contoh sedimen seberat 100 sampai 150g diambil dari setiap persen tutupan, kemudian diayak dengan ayakan AFNOR untuk mendapatkan berat dari setiap kelompok butiran sedimen, lalu mengkonversikannya ke skala Wentworthuntuk mendapatkan nilai rataan empirik, penyortiran, kemencengan, dan peruncingan. Kehadiran batata pantaidapat mereduksi erosi gisik, dengan mengikat sekitar 31% pasir sedang dan halus, serta mengikat pasir sangat halus dan debu dua kali lebih besar dibandingkan gisik tanpa kehadiran vegetasi tersebut.Kata kunci: batata pantai (Ipomoea pes-caprae), gisik, erosi, sedimen, Teluk Amurang 
546 |a eng 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences; Vol 12, No 2 (2007): Jurnal Ilmu Kelautan; 104-110 
786 0 |n 2406-7598 
786 0 |n 0853-7291 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/635/503 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/635/503  |z Get Fulltext