Rangsangan Perkembangan Ovari Udang Putih (Litopenaeusvannamei) dengan Penyuntikan Estradiol-17β

Kontrol hormonal pada reproduksi udang belum mengalami perkembangan yang signifikan. Pada umumnyauntuk mempercepat kematangan gonad induk udang digunakan teknik ablasi. Mekanisme dan peranan hormonpada proses reproduksi udang belum banyak diketahui. Keberadaan hormon steroid pada krustase telah dike...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Tarsim, Tarsim (Author), Zairin Jr, M. (Author), Riani, E. (Author)
Format: EJournal Article
Published: Marine Science Department Diponegoro University, 2012-02-28.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02617 am a22002533u 4500
001 IJMS_UNDIP_636_504
042 |a dc 
100 1 0 |a Tarsim, Tarsim  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Zairin Jr, M.  |e author 
700 1 0 |a Riani, E.  |e author 
245 0 0 |a Rangsangan Perkembangan Ovari Udang Putih (Litopenaeusvannamei) dengan Penyuntikan Estradiol-17β 
260 |b Marine Science Department Diponegoro University,   |c 2012-02-28. 
500 |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/636 
520 |a Kontrol hormonal pada reproduksi udang belum mengalami perkembangan yang signifikan. Pada umumnyauntuk mempercepat kematangan gonad induk udang digunakan teknik ablasi. Mekanisme dan peranan hormonpada proses reproduksi udang belum banyak diketahui. Keberadaan hormon steroid pada krustase telah dikemukaan oleh beberapa peneliti, tetapi peranannya belum banyak diketahui. Pada penelitian ini dikajipengaruh penyuntikan hormon estradiol-17β pada perkembangan gonad induk udang putih (Litopenaeus vannamei). Penelitian Ini menggunakan dosis 0,10¼g/g bobot tubuh dengan perlakuan penyuntikan tunggal (hari ke-0 dan ganda (hari ke-0 dan ke-6). Sebagai pembanding dilakukan uji tanpa perlakuan (kontrol). Untuk melihat respon perkembangan gonad, pemeliharaan induk dilakukan selama 12 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estradiol-17β berpengaruh positif pada perkembangan gonad. Gonado somatic index (CSI) dan rata-rata diameter oosit pada perlakuan relative lebih tinggi dibandingkan kontrol. Penyuntikan ganda memberikan pengaruh paling besar dengan peningkatan GSI sebesar 0,453 dan rata-rata diameteroosit 23,97 μm. Oosit pada gonad hanya mampu berkembang hingga tahap previtelogenesis. Hal ini menunjukkan bahwa estradiol-17β berperang dalam vitelogenesis endogenous. Keberadaan hormon penghambat perkembangan yang dihasilkan tangkai mata diduga menyebabkan oosit tidak dapat mencapai matang. Analisis SDS-PA GE menunjukkan bahwa protein kuning telurpada gonad terdapat 5 sub unit dengan perkiraan bobot 95, 98, 109 kDa dan dua unit >118 kDa. Kata kunci:Gonad, estradiol-17β, oosit, L. vannamei 
546 |a eng 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences; Vol 12, No 2 (2007): Jurnal Ilmu Kelautan; 111-118 
786 0 |n 2406-7598 
786 0 |n 0853-7291 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/636/504 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/636/504  |z Get Fulltext