Perbandingan Penggunaan Ajuvan Klonidin dan Ajuvan Fentanyl Pada Spinal Bupivakain Isobarik 0,5 % dalam Menekan Reaksi Inflamasi Dilihat Dari Kadar Netrofil Pada Operasi Ortopedi Ekstremitas Bawah

Latar Belakang: Pembedahan merupakan suatu stres fisik dan psikologis. Pembedahan itu sendiri menimbulkan berbagai perubahan neuroendokrin, metabolik, dan sistem imun. Perubahan ini berkaitan erat dengan produksi dan pelepasan substansi proinflamasi pada jaringan yang mengalami inflamasi. Epidural a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ranudinata, Fittriyandi (Author), Harahap, Mohamad Sofyan (Author)
Format: EJournal Article
Published: Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, 2018-07-01.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: Pembedahan merupakan suatu stres fisik dan psikologis. Pembedahan itu sendiri menimbulkan berbagai perubahan neuroendokrin, metabolik, dan sistem imun. Perubahan ini berkaitan erat dengan produksi dan pelepasan substansi proinflamasi pada jaringan yang mengalami inflamasi. Epidural analgesia dapat mempengaruhi respon imun perioperatif dan mengurangi kemoatraktan neutrofil pada jaringan yang mengalami trauma. Fentanyl dan klonidin merupakan adjuvant yang sering di tambahkan pada epidural analgesia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan adjuvant clonidine dan fentanyl dalam menekan reaksi inflamasi dilihat dari kadar netrofil pada operasi ortopedi lower limb.Metode: Dilakukan uji klinis acak tersamar ganda terhadap 30 pasien rencana operasi ortopedi lower limb yang memenuhi kriteria penelitian Penderita yang memenuhi kriteria penelitian menjalani prosedur persiapan operasi elektif. Dilakukan pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan kadar neutrofil pada saat sebelum pemasangan epidural dan 4 jam pascabedah. Pada kelompok I menggunakan bupivakain 0,5% dengan adjuvant clonidine 75mcg  via kateter epidural dengan volume sesuai perhitungan, sedangkan padakelompok II menggunakan bupivakain 0,5% dengan adjuvant fentanyl 50mcg. Pada kedua kelompok perlakuan di lakuakan pengambilan data durasi obat, nilai VAS, tekanan darah dan nadi pada jam ke 0, 1, 6, 12 dan 24. Data dianalisa secara statistik menggunakan uji Mann Whitney U, dianggap bermakna bila p< 0,05.Hasil: Durasi analgetik kelompok clonidine lebih lama secara bermakna dari pada fentanyl (P<0,01), nilai VAS pada kelompok clonidine menunjukan nilai yang lebih rendah secara bermakna dibandingkan kelompok fentanyl (P<0,01). Sedangkan tekanan darah dan nadi pada kedua kelompok tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (P>0,01). Peningkatan Kadar netrofil pada kelompok clonidine lebih rendah secara bermakana dibandingkan kelompok fentanyl(P<0,01)Kesimpulan: penggunaan adjuvant clonidine 75 mcg pada bupivacain 0,5% menunjukan penekanan reaksi inflamasi pasca operasi yang lebih baik, dimana peningkatan netrofil pasca operasi lebih rendah secara signifikan dibandingkan adjuvant fentanyl 50 mcg. 
Item Description:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/22335