Hipoglikemia Berat pada Pasien Syok Sepsis karena Perforasi Gaster

Latar Belakang: Secara umum pasien kritis dengan syok septik mengalami hiperglikemia. Hipoglikemia berat sangat jarang terjadi pada pasien kritis. Pada penelitian Bagshaw dkk, hipoglikemia berat terjadi sekitar  1,4 % dari populasi pasien kritis. Hipoglikemia berat disebabkan gagal hati fulminan ata...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Karema, Andre Ferdinand (Author), Rahardjo, Eddy (Author), Airlangga, Prananda Surya (Author), Semedi, Bambang Pujo (Author)
Format: EJournal Article
Published: Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, 2019-11-01.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03259 am a22003373u 4500
001 JAI_UNDIP_23947_16165
042 |a dc 
100 1 0 |a Karema, Andre Ferdinand  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Rahardjo, Eddy  |e author 
700 1 0 |a Airlangga, Prananda Surya  |e author 
700 1 0 |a Semedi, Bambang Pujo  |e author 
245 0 0 |a Hipoglikemia Berat pada Pasien Syok Sepsis karena Perforasi Gaster 
260 |b Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif,   |c 2019-11-01. 
500 |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/23947 
520 |a Latar Belakang: Secara umum pasien kritis dengan syok septik mengalami hiperglikemia. Hipoglikemia berat sangat jarang terjadi pada pasien kritis. Pada penelitian Bagshaw dkk, hipoglikemia berat terjadi sekitar  1,4 % dari populasi pasien kritis. Hipoglikemia berat disebabkan gagal hati fulminan atau gagal adrenal,  syok septik, dan  komorbid berat (malnutrisi, sirosis hati, gagal ginjal kronik).Pasien perforasi gaster  yang dirawat di ruang intensif emergensi RSUD Dr. Sutomo selama  satu tahun (2017)  berjumlah  11 pasien. Pada laporan kasus ini 3  pasien mengalami hipoglikemia dimana 2 diantaranya hipoglikemia berat.Pada umumnya pasien kritis dengan syok sepsis mengalami hiperglikemia, namun pada 3 pasien  terjadi hipoglikema dan 2 di antaranya hipoglikemia berat .Kasus: Tiga kasus dilaporkan sebagai pasien hipoglikemia berat yang mengalami  syok septik disebabkan perforasi gaster. Ketiga pasien dengan mengalami acute kidney injury, hipoalbumin, serta mendapat support ventilator.Diskusi: Hipoglikemia harus segera diatasi untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Pasien yang tidak mendapat asupan glukose selama 2 hari harus segera diberikan asupan. Bila hipoglikemia terjadi maka mortalitas akan meningkat 40% dan hipoglikemia berat akan meningkat sampai 80%. Penyebab Hipoglikemia paling banyak antara lain  acute kidney injury, hipoalbumin, dan ventilasi mekanik.Kesimpulan: Apabila dijumpai pasien kritis perforasi gaster, laparatomi, acute kidney injury, puasa dan menggunakan mekanikal ventilator sebaiknya kadar gula darah diperiksa seawal mungkin dan berulang. Apabila pasien mengalami hipoiglikemia, pasien diterapi secepatnya untuk meningkatkan gula darah, serta perlu diberikan asupan glukosa yang memadai.  
540 |a Copyright (c) 2019 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) 
546 |a eng 
690
690 |a hipoglikemia; pasien kritis; pemeriksaan kadar glukosa; perforasi gaster; syok septik 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia); Vol 11, No 3 (2019): Jurnal Anestesiologi Indonesia; 145-152 
786 0 |n 2089-970X 
786 0 |n 2337-5124 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/23947/16165 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/downloadSuppFile/23947/3570 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/23947/16165  |z Get Fulltext 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/downloadSuppFile/23947/3570  |z Get Fulltext