Manajemen Anestesi pada Pasien dengan Kistoma Ovarii Permagna

Pendahuluan: Manajemen anestesi pada pasien dengan kistoma ovarium permagna merupakan tantangan karena memerlukan persiapan yang cermat dan memiliki risiko tinggi selama periode perioperatif . Seorang wanita 25 tahun dengan keluhan perut kembung mengganggu aktivitas karena sesak nafas .Tujuan:Melapo...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sinantyanta, Hadyan (Author), Gde Sujana, Ida Bagus (Author)
Format: EJournal Article
Published: Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, 2013-11-01.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02779 am a22002893u 4500
001 JAI_UNDIP_6313_14941
042 |a dc 
100 1 0 |a Sinantyanta, Hadyan  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Gde Sujana, Ida Bagus  |e author 
245 0 0 |a Manajemen Anestesi pada Pasien dengan Kistoma Ovarii Permagna 
260 |b Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif,   |c 2013-11-01. 
500 |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6313 
520 |a Pendahuluan: Manajemen anestesi pada pasien dengan kistoma ovarium permagna merupakan tantangan karena memerlukan persiapan yang cermat dan memiliki risiko tinggi selama periode perioperatif . Seorang wanita 25 tahun dengan keluhan perut kembung mengganggu aktivitas karena sesak nafas .Tujuan:Melaporkan pengelolaan anestesi pada wanita dengan kistoma ovarium permagna.Metode: Seorang wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan perut membesar sejak 15 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan kesulitan bernapas. Aktivitas mulai berkurang, terdapat kesulitan berjalan. Pasien memiliki lingkar perut 109 cm. Pemeriksaan USG menunjukkan kistoma besar dengan ascites. CT scan abdomen menunjukkan massa kistik besar dengan ukuran 30,3 x 34,9 x42 ,1 cm dengan komponen padat mendesak usus dan adanya hidronefrosis derajat IV dan III di kiri-kanan, cairan asites minimal intraperitoneal.Hasil: Operasi berlangsung selama 2 jam, kistoma berhasil diangkat secara utuh. Dengan berat massa saat ditimbang 23 kg. Perdarahan intraoperatif sekitar 500 ml, dan produksi urin 1600 ml. Setelah 19 jam pengawasan di unit perawatan intensif, pasien diekstubasi. Setelah hari ketiga pasien dirawat di ruangan. Berat pasien 30 kg diruangan. Aktivitas fisik normal dan tanpa keluhan nyeri dengan skala VAS ( skor analog visual) saat diam dan saat bergerak 2 cm 0 cm. Pasien diijinkan pulang ke rumah setelah hari ke-8 pasca operasi untuk rawat jalan.Ringkasan: Manajemen anestesi telah dilakukan pada wanita dengan kistoma ovarium permagna.Operasi berjalan sukses dan pasien diperbolehkan pulang ke rumah setelah hari ke-8 pasca operasi untuk rawat jalan 
540 |a Copyright (c) 2013 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) 
546 |a eng 
690
690 |a kistoma ovarium permagna 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia); Vol 5, No 3 (2013): Jurnal Anestesiologi Indonesia; 225-231 
786 0 |n 2089-970X 
786 0 |n 2337-5124 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6313/14941 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6313/14941  |z Get Fulltext