Perbedaan Tekanan Darah, Laju Jantung dan Rate Pressure Product (RPP) Pada Pemberian Lidokain 1,5 Mg/Kgbb Intravena Sebelum Intubasi Dibandingkan Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA)

Latar belakang: Intubasi endotrakeal merupakan tindakan pengelolaan jalan nafas yang sering dilakukan di bidang anestesiologi. Akan tetapi tindakan ini dapat menyebabkan gejolak kardiovaskuler berupa perubahan tekanan darah, laju jantung  dan disritmia. Terdapat berbagai teknik dan pengunaan obat un...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Atmawan, Derajad Bayu (Author), Villyastuti, Yulia Wahyu (Author), Harahap, Mohamad Sofyan (Author)
Format: EJournal Article
Published: Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, 2013-03-01.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03048 am a22003013u 4500
001 JAI_UNDIP_6552_14544
042 |a dc 
100 1 0 |a Atmawan, Derajad Bayu  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Villyastuti, Yulia Wahyu  |e author 
700 1 0 |a Harahap, Mohamad Sofyan  |e author 
245 0 0 |a Perbedaan Tekanan Darah, Laju Jantung dan Rate Pressure Product (RPP) Pada Pemberian Lidokain 1,5 Mg/Kgbb Intravena Sebelum Intubasi Dibandingkan Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) 
260 |b Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif,   |c 2013-03-01. 
500 |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6552 
520 |a Latar belakang: Intubasi endotrakeal merupakan tindakan pengelolaan jalan nafas yang sering dilakukan di bidang anestesiologi. Akan tetapi tindakan ini dapat menyebabkan gejolak kardiovaskuler berupa perubahan tekanan darah, laju jantung  dan disritmia. Terdapat berbagai teknik dan pengunaan obat untuk mengurangi kondisi tersebut, diantaranya memberikan lidokain intravena sebelum intubasi.Tujuan: Mengetahui perbedaan tekanan darah, laju jantung dan RPP pada pemberian lidokain intravena sebelum laringoskopi intubasi dibandingkan dengan pemasangan LMAMetode: 36 pasien ASA I-II yang menjalani operasi elektif dalam anestesi umum dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 diberi lidokain 1,5 mg/kgBB dan dilakukan laringoskopi intubasi. Kelompok 2 dilakukan pemasangan LMA. Dilakukan pencatatan tekanan darah sistolik (TDS), diastolik (TDD), tekanan arteri rerata (TAR), laju jantung (LJ) dan Rate Pressure Product (RPP) sebelum induksi anestesi, sebelum perlakuan (intubasi atau pemasangan LMA) dan setelah perlakuan pada menit ke-1, ke-2, ke-5 dan ke-10.Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok meliputi usia, BMI, jenis kelamin maupun tekanan darah sebelum induksi. Peningkatan tekanan darah dan laju jantung pada kelompok 1 lebih tinggi dibandingkan kelompok 2, dengan nilai tertinggi di menit ke-1meliputi TDS (140,47±27,17), TDD (88,89 ± 16,72), TAR (108,84 ± 18,84), LJ (90,37 ± 11,96) dan RPP (12806,89 ± 3410,49). Perbedaan ini bermakna dibandingkan kelompok 1 pada menit ke-1 dan ke-2 setelah perlakuan.Simpulan: Terdapat peningkatan bermakna tekanan darah, laju jantung dan RPP pada tindakan laringoskopi intubasi yang diberi lidokain 1,5 mg/kgBB intravenadibandingkan pemasangan LMA. 
540 |a Copyright (c) 2013 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) 
546 |a eng 
690
690 |a lidokain; intubasi; tekanan darah; laju jantung; RPP; LMA 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia); Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Anestesiologi Indonesia; 11-21 
786 0 |n 2089-970X 
786 0 |n 2337-5124 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6552/14544 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6552/14544  |z Get Fulltext