Priapismus Intraoperatif pada Hemoroidektomi dan URS dengan Anestesi Spinal

Latar belakang: Priapismus intraoperatif jarang dijumpai, tetapi memerlukan perhatian serius dan segera. Terapi harus dimulai dengan cepat untuk meningkatkan drainase dari vena pada korpus kavernosus sehingga tidak terjadi viskositas dan sludging, yang dapat mengakibatkan kerusakan ireversibel dari...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Riyanto, Refni (Author), Sutiyono, Doso (Author), Pujo, Jati Listiyanto (Author)
Format: EJournal Article
Published: Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, 2013-03-01.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02077 am a22003013u 4500
001 JAI_UNDIP_6556_14550
042 |a dc 
100 1 0 |a Riyanto, Refni  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Sutiyono, Doso  |e author 
700 1 0 |a Pujo, Jati Listiyanto  |e author 
245 0 0 |a Priapismus Intraoperatif pada Hemoroidektomi dan URS dengan Anestesi Spinal 
260 |b Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif,   |c 2013-03-01. 
500 |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6556 
520 |a Latar belakang: Priapismus intraoperatif jarang dijumpai, tetapi memerlukan perhatian serius dan segera. Terapi harus dimulai dengan cepat untuk meningkatkan drainase dari vena pada korpus kavernosus sehingga tidak terjadi viskositas dan sludging, yang dapat mengakibatkan kerusakan ireversibel dari berbagai rute dari aliran balik vena.Kasus: Seorang laki-laki 35 tahun dengan diagnosis curiga batu ureter dan hemoroid eksterna dijadwalkan untuk operasi Longo hemorhoidektomi dan URS. Digunakan teknik anestesi spinal dengan jarum spinal 27G dan obat anestesi lokal bupivacaine hiperbarik 0,5% 15 mg. Pada saat persiapan URS diketahui penis ereksi. GA tidak dapat mengatasi masalah sehingga dilakukan injeksi epinephrine 0.1 mg intra corpus cavernous. Penis mengalami detumesensi, kemudian operasi dilanjutkan. Operasi berlangsung selama 1 jam. Postoperatif pasien kembali ke bangsal. 
540 |a Copyright (c) 2013 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) 
546 |a eng 
690
690 |a priapismus intraoperatif; anestesi spinal 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia); Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Anestesiologi Indonesia; 54-60 
786 0 |n 2089-970X 
786 0 |n 2337-5124 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6556/14550 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6556/14550  |z Get Fulltext