DISTRIBUSI SARAF PADA EPITEL OLFAKTORIUS KALONG KAPATUK (Pteropus vampyrus) DAN LASIWEN DEIGNAN (Myotis horsfieldii) BERDASARKAN EKSPRESI NEURON-SPECIFIC ENOLASE (NSE)

Kelelawar merupakan salah satu keanekaragaman dan kekayaan satwa di Indonesia. Adanya keanekaragaman jenis makanan maupun habitat kelelawar menyebabkan terjadinya perbedaan dalam mencari dan cara makan dari berbagai jenis kelelawar. Keterkaitan antara struktur indra penciuman dengan jenis dan cara m...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Nicolory Paula, Yosephine (Autor), Jatman, Soehartini (Autor), Ariana, (Autor), Wahyu Pangestiningsih, Tri (Autor), Budipitojo, Teguh (Autor)
Formato: EJournal Article
Publicado: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI, 2007-12-01.
Materias:
Acceso en línea:Get Fulltext
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
LEADER 02234 am a22002893u 4500
001 JSV_UGM_277_164
042 |a dc 
100 1 0 |a Nicolory Paula, Yosephine  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Jatman, Soehartini  |e author 
700 1 0 |a Ariana, .  |e author 
700 1 0 |a Wahyu Pangestiningsih, Tri  |e author 
700 1 0 |a Budipitojo, Teguh  |e author 
245 0 0 |a DISTRIBUSI SARAF PADA EPITEL OLFAKTORIUS KALONG KAPATUK (Pteropus vampyrus) DAN LASIWEN DEIGNAN (Myotis horsfieldii) BERDASARKAN EKSPRESI NEURON-SPECIFIC ENOLASE (NSE) 
260 |b Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI,   |c 2007-12-01. 
500 |a https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/277 
520 |a Kelelawar merupakan salah satu keanekaragaman dan kekayaan satwa di Indonesia. Adanya keanekaragaman jenis makanan maupun habitat kelelawar menyebabkan terjadinya perbedaan dalam mencari dan cara makan dari berbagai jenis kelelawar. Keterkaitan antara struktur indra penciuman dengan jenis dan cara makan kelelawar sangat menarik untuk dieksplorasi, karena sampai saat ini sangat sedikit data mengenai hal tersebut. Penelitian ini menggunakan 3 ekor kalong betina dewasa dan 3 ekor lasiwen betina dewasa, sebagai sampel. Hidung sebagai sampel, kemudian dibuat preparat histologi dengan metode parafin dan  pewarnaan imunohistokimia terhadap ekspresi NSE. Hasil pewarnaan imunohistokimia menunjukkan bahwa imunoreaktivitas NSE pada lasiwen terindentifikasi dalam epitel olfaktorius di kedua sisi septum nasalis, konka dorsalis dan beberapa fila olfaktoria. Pada kalong tidak terindentifikasi adanya imunoreaktivitas NSE.Kata kunci: saraf, epitel olfaktorius, kalong, lasiwen, Neuron-Specific Enolase(NSE) 
540 |a Copyright (c) 2007 Jurnal Sain Veteriner 
540 |a http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 
546 |a eng 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Sain Veteriner; Vol 25, No 1 (2007): JUNI 
786 0 |n 2407-3733 
787 0 |n https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/277/164 
856 4 1 |u https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/277/164  |z Get Fulltext