Fertilitas Semen Beku Hasil Ejakulasi dan Spermatozoa Beku Asal Cauda Epididimis Domba Garut= Fertility of Frozen-Thawed Semen From Ejaculation and Frozen-Thawed Spermatozoa From Cauda Epididymis of Garut Ram.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji clan membandinglcan kualitas dan fertilitas antara semen beku hasil ejakulasi (SHE) dan spermatozoa beku asal cauda epididimis (SCE) domba Garut melalui inseminasi buatan (IB). Semen diencerkan dengan modifikasi pengencer Tris yang mengandung 5% gliserol da...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rizal, Muhammad (Author)
Format: EJournal Article
Published: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI, 2012-03-15.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02440 am a22002413u 4500
001 JSV_UGM_347_236
042 |a dc 
100 1 0 |a Rizal, Muhammad  |e author 
100 1 0 |e contributor 
245 0 0 |a Fertilitas Semen Beku Hasil Ejakulasi dan Spermatozoa Beku Asal Cauda Epididimis Domba Garut= Fertility of Frozen-Thawed Semen From Ejaculation and Frozen-Thawed Spermatozoa From Cauda Epididymis of Garut Ram. 
260 |b Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI,   |c 2012-03-15. 
500 |a https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/347 
520 |a Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji clan membandinglcan kualitas dan fertilitas antara semen beku hasil ejakulasi (SHE) dan spermatozoa beku asal cauda epididimis (SCE) domba Garut melalui inseminasi buatan (IB). Semen diencerkan dengan modifikasi pengencer Tris yang mengandung 5% gliserol dan 20% kuning telur. Semen dikemas di dalam straw mini (0,25 ml) dengan konsentrasi 200 juta spermatozoa motif. Semen diekuilibrasi pada suhu 5°C selama tiga jam, kemudian dibekukan dan disimpan di dalam konteiner nitrogen cair selama tujuh hari. Kualitas semen meliputi persentase spermatozoa motif, spermatozoa hidup, tudung akrosom utuh (TAU), dan membran plasma utuh (MPU) dievaluasi masing-masing setelah tahap pengenceran, ekuilibrasi, dan thawing. Sebelum IB, betina-betina diserentakkan estrusnya dengan cara mengimplan CIDR-G® di dalam vagina selama 13 hari. Inseminasi secara intracervical dilakukan 53 jam setelah pencabutan implan CIDR-G® dan diulangi tujuh jam kemudian, masing-masing dengan satu dosis (satu straw). Kebuntingan didiagnosis dengan ultrasonografi (USG) 35, 83, dan 120 hari setelah IB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas spermatozoa SHE lebih balk daripada SCE. Persentase spermatozoa motif, spermatozoa hidup, TAU, dan MPU setelah thawing perlakuan SHE (52,78%, 58,78%, 54,22%, dan 56,22%) nyata (P 
540 |a Copyright (c) 2012 Jurnal Sain Veteriner 
540 |a http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 
546 |a eng 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Sain Veteriner; Vol 24, No 1 (2006): JUNI 
786 0 |n 2407-3733 
787 0 |n https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/347/236 
856 4 1 |u https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/347/236  |z Get Fulltext