RESISTENSI INSULIN PADA REMAJA PUTRI STUNTED OBESITY DI PEDESAAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

Latar belakang: Stunted  adalah masalah kurang gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama. Kondisi ini menyebabkan beberapa perubahan metabolik sehingga remaja stunted cenderung mengalami obesitas. Obesitas pada remaja dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan metabolik t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Luthfiah, Nita Hasna (Author), Sulchan, Muhammad (Author)
Format: EJournal Article
Published: Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, 2017-04-28.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02318 am a22002533u 4500
001 NC_UNDIP_16384_15805
042 |a dc 
100 1 0 |a Luthfiah, Nita Hasna  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Sulchan, Muhammad  |e author 
245 0 0 |a RESISTENSI INSULIN PADA REMAJA PUTRI STUNTED OBESITY DI PEDESAAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA 
260 |b Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro,   |c 2017-04-28. 
500 |a https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/16384 
520 |a Latar belakang: Stunted  adalah masalah kurang gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama. Kondisi ini menyebabkan beberapa perubahan metabolik sehingga remaja stunted cenderung mengalami obesitas. Obesitas pada remaja dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan metabolik termasuk resistensi insulin dan diabetes mellitus tipe 2. Intoleransi glukosa ialah salah satu tanda awal. HbA1c digunakan sebagai alat identifikasi adanya intoleransi glukosa akibat resistensi insulin.Metode: Skrining dilakukan pada 1002 remaja putri di SMP dan MTS Desa Bangsri Kabupaten Jepara. Penelitian  observasional dengan desain case control. Kelompok  kasus yaitu 20 remaja putri stunted obesity, dan  kelompok kontrol 20 remaja putri stunted non obesity. Dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan,, lingkar pinggang kadar dan HbA1c. Analisis data menggunakan independent t-test.Hasil: Rata-rata kadar HbA1c remaja putri stunted obesity 5,2% dan non stunted obesity 5,1%. Dua orang (10%) dari kelompok kasus memiliki kontrol glikemik sedang.Simpulan: Angka kejadian  obesitas lebih tinggi pada pada remaja putri stunted  dibandingkan dengan non-stunted.  Kadar HbA1c remaja putri stunted obesity lebih tinggi dari non stunted obesity. 
546 |a eng 
690 |a stunted, obesity, resistensi insulin, HbA1c, remaja putri , pedesaan 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |2 local 
786 0 |n Journal of Nutrition College; Vol 5, No 3 (2016): Juli; 143-147 
786 0 |n 2622-884X 
786 0 |n 2337-6236 
787 0 |n https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/16384/15805 
856 4 1 |u https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/16384/15805  |z Get Fulltext