FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN SEMARANG

Latar Belakang : Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 salah satu penyebab pola kematian bayi di Indonesia yakni karena kurang dari satu dari tiga bayi usia dibawah enam bulan tidak mendapatkan manf...

Szczegółowa specyfikacja

Zapisane w:
Opis bibliograficzny
Główni autorzy: Angraresti, Irfa Eka (Autor), Syauqy, Ahmad (Autor)
Format: EJournal Article
Wydane: Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, 2017-05-02.
Hasła przedmiotowe:
Dostęp online:Get Fulltext
Etykiety: Dodaj etykietę
Nie ma etykietki, Dołącz pierwszą etykiete!
Opis
Streszczenie:Latar Belakang : Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 salah satu penyebab pola kematian bayi di Indonesia yakni karena kurang dari satu dari tiga bayi usia dibawah enam bulan tidak mendapatkan manfaat dari ASI Eksklusif. Tujuan Penelitian untuk mengetahui faktor yang  berhubungan dengan kegagalan praktik pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ungaran, Kabupaten Semarang.Metode : Jenis penelitian merupakan studi observasional dengan rancangan desain crossectional. Teknik pengambilan data menggunakan proporsional random sampling. Subyek penelitan yaitu 75 ibu menyusui yang memiliki bayi usia 6-7 bulan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, yang meliputi wilayah kerja UPTD Puskesmas Ungaran. Pengambilan data menggunakan metode wawancara.Hasil : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif adalah pengetahuan ibu (nilai p=0,000: RP=2,0: IK95%=1.43-3,00), sikap ibu (nilai p=0,016: RP=1,5:  IK95% 1,26-1,78), dan  dukungan keluarga (ibu atau ibu mertua) (nilai p=0,000: RP=2,6:  IK95%=1,27-5,54). Namun, dukungan suami (nilai p=0.193: RP=1,2: IK95%=0,91-1,59), peran tenaga kesehatan (nilai p=0.171: RP=0,7: IK95%=0,60-1,02), dan status pekerjaan (nilai p=0.133:  RP=1,2: IK95%=0,92-1,66) tidak memiliki hubungan terhadap kegagalan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ungaran, Kabupaten Semarang. Kesimpulan : Hanya 21 ibu (28,0%) yang berhasil menyusui secara eksklusif, dan 54 ibu (72,0%) ibu gagal untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi. Faktor dukungan dari keluarga (ibu atau ibu mertua) merupakan faktor yang paling dominan dalam kegagalan pemberian ASI Eksklusif.
Deskrypcja:https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/16431