Hubungan Asupan Protein, Zat Besi, dan Seng Dengan Kejadian Infeksi Kecacingan Pada Balita Di Kota Semarang
Latar Belakang : Protein, zat besi dan seng adalah pembentuk antibodi yang berpengaruh pada sistem imunitas anak terhadap serangan infeksi. Kejadian infeksi kecacingan pada balita di Indonesia Tahun 2006 sekitar 21%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan protein, zat besi, dan...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | EJournal Article |
Published: |
Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro,
2018-11-19.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
LEADER | 02666 am a22002773u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | NC_UNDIP_22277_20457 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Ulayya, Talitha |e author |
100 | 1 | 0 | |e contributor |
700 | 1 | 0 | |a Kusumastuti, Aryu Candra |e author |
700 | 1 | 0 | |a Fitranti, Deny Yudi |e author |
245 | 0 | 0 | |a Hubungan Asupan Protein, Zat Besi, dan Seng Dengan Kejadian Infeksi Kecacingan Pada Balita Di Kota Semarang |
260 | |b Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, |c 2018-11-19. | ||
500 | |a https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/22277 | ||
520 | |a Latar Belakang : Protein, zat besi dan seng adalah pembentuk antibodi yang berpengaruh pada sistem imunitas anak terhadap serangan infeksi. Kejadian infeksi kecacingan pada balita di Indonesia Tahun 2006 sekitar 21%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan protein, zat besi, dan seng dengan kejadian infeksi kecacingan pada balita.Metode : Jenis penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek balita berusia 2-5 tahun (n= 50), diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan meliputi riwayat asupan protein,zat besi,dan seng diambil menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ). Data personal hygiene dan sanitasi lingkungan dikumpukan dengan pengisian kuesioner. Data kejadian infeksi kecacingan diperoleh dengan pengisian kuesioner tanda gejala dan uji laboratorium dengan metode kato-katz. Data dianalisis menggunakan Uji Fisher's Exact.Hasil : Terdapat satu subjek terinfeksi cacing Enterobius vermicularis. Berdasarkan gejala,sebanyak 6% subjek diketahui positif infeksi kecacingan. Berdasarkan tanda, 2% subjek diketahui positif infeksi kecacingan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa 46% subjek memiliki personal hygiene tidak baik, dan 62% subjek memiliki sanitasi lingkungan tidak baik. Asupan protein, zat besi, dan seng tidak menjadi faktor yang mempengaruhi infeksi kecacingan.Simpulan : Tidak ditemukan hubungan antara asupan protein,zat besi,dan seng dengan kejadian infeksi kecacingan pada balita. | ||
540 | |a Copyright (c) 2018 Journal of Nutrition College | ||
546 | |a eng | ||
690 | |a Infeksi Kecacimgan, Protein, Zat Besi, Seng | ||
655 | 7 | |a info:eu-repo/semantics/article |2 local | |
655 | 7 | |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion |2 local | |
655 | 7 | |a Peer-reviewed Article |2 local | |
786 | 0 | |n Journal of Nutrition College; Vol 7, No 4 (2018): Oktober; 177-185 | |
786 | 0 | |n 2622-884X | |
786 | 0 | |n 2337-6236 | |
787 | 0 | |n https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/22277/20457 | |
856 | 4 | 1 | |u https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/22277/20457 |z Get Fulltext |