ANALISIS PENGELUARAN PANGAN, KETAHANAN PANGAN DAN ASUPAN ZAT GIZI ANAK BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) SEBAGAI FAKTOR RISIKO STUNTING

Latar Belakang : Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting anak usia 6-24 bulan antara lain kurangnya asupan zat gizi, penyakit infeksi, lingkungan, sosial ekonomi keluarga dan riwayat kehamilan ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis proporsi pengeluaran pangan rumah tangga, ketahana...

Celý popis

Uloženo v:
Podrobná bibliografie
Hlavní autoři: Aritonang, Eta Aprita (Autor), Margawati, Ani (Autor), Dieny, Fillah Fithra (Autor)
Médium: EJournal Article
Vydáno: Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, 2020-04-25.
Témata:
On-line přístup:Get Fulltext
Tagy: Přidat tag
Žádné tagy, Buďte první, kdo otaguje tento záznam!
LEADER 03090 am a22002773u 4500
001 NC_UNDIP_26584_23936
042 |a dc 
100 1 0 |a Aritonang, Eta Aprita  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Margawati, Ani  |e author 
700 1 0 |a Dieny, Fillah Fithra  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS PENGELUARAN PANGAN, KETAHANAN PANGAN DAN ASUPAN ZAT GIZI ANAK BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) SEBAGAI FAKTOR RISIKO STUNTING 
260 |b Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro,   |c 2020-04-25. 
500 |a https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/26584 
520 |a Latar Belakang : Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting anak usia 6-24 bulan antara lain kurangnya asupan zat gizi, penyakit infeksi, lingkungan, sosial ekonomi keluarga dan riwayat kehamilan ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis proporsi pengeluaran pangan rumah tangga, ketahanan pangan, dan asupan zat gizi sebagai faktor risiko terjadinya stunting usia 6-24 bulan.Metode : Penelitian ini menggunakan desain case-control dengan masing-masing kelompok kasus (stunting) dan kontrol (tidak stunting) berjumlah 24 sampel yang diambil menggunakan purposive sampling pada anak usia 6-24 bulan yang berada di Semarang Utara. Stunting diukur berdasarkan z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) dianalisis dengan software World Health Organization (WHO) Anthro. Data yang diambil yaitu berat badan lahir, panjang badan lahir, tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan pengeluaran rumah tangga. Data riwayat asupan energi, protein, vitamin A dan seng selama 1 tahun diperoleh dengan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Data ketahanan pangan diperoleh dengan menggunakan kuisioner Household Food Security Scale Module (HFSSM). Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan analisis regresi logistik.Hasil : Baduta stunting lebih banyak mengalami kerawanan pangan rumah tangga (79,2%), riwayat kekurangan asupan protein (70,8%), vitamin A (75%) dan seng (66,7%) dibandingkan dengan anak yang tidak stunting. Ketahanan pangan rumah tangga (OR=6,9), riwayat asupan protein (OR=8,6), vitamin A (OR=20,6) dan seng (OR=8,7) merupakan faktor yang paling berisiko terhadap kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan (p<0,05).Simpulan: Kerawanan pangan rumah tangga, kurangnya asupan protein, vitamin A dan seng merupakan faktor yang berisiko meningkatkan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan. 
540 |a Copyright (c) 2020 Journal of Nutrition College 
546 |a eng 
690 |a Stunting; pengeluaran pangan; ketahanan pangan; asupan zat gizi; baduta 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Journal of Nutrition College; Vol 9, No 1 (2020): Januari; 71-80 
786 0 |n 2622-884X 
786 0 |n 2337-6236 
787 0 |n https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/26584/23936 
856 4 1 |u https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/26584/23936  |z Get Fulltext