HUBUNGAN HbA1c DENGAN CRP PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE-2 DENGAN OBESITAS DAN TANPA OBESITAS

Latar belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit inflamasi kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa plasma. Kadar glukosa plasma yang tinggi dalam jangka waktu lama (hiperglikemia kronik), menstimulasi peningkatan kadar C-reactive protein (CRP). Penderita DMT2 dengan obesitas kemungk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Permatasari, Narulita Dyah (Author), Rachmawati, Banundari (Author), Riansari, Anugrah (Author), Limijadi, Edward Kurnia Setiawan (Author)
Format: EJournal Article
Published: Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, 2020-11-19.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03035 am a22002773u 4500
001 NC_UNDIP_29011_24704
042 |a dc 
100 1 0 |a Permatasari, Narulita Dyah  |e author 
700 1 0 |a Rachmawati, Banundari  |e author 
700 1 0 |a Riansari, Anugrah  |e author 
700 1 0 |a Limijadi, Edward Kurnia Setiawan  |e author 
245 0 0 |a HUBUNGAN HbA1c DENGAN CRP PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE-2 DENGAN OBESITAS DAN TANPA OBESITAS 
260 |b Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro,   |c 2020-11-19. 
500 |a https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/29011 
520 |a Latar belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit inflamasi kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa plasma. Kadar glukosa plasma yang tinggi dalam jangka waktu lama (hiperglikemia kronik), menstimulasi peningkatan kadar C-reactive protein (CRP). Penderita DMT2 dengan obesitas kemungkinan memiliki kadar CRP yang lebih tinggi karena penumpukan sel adiposa juga dapat memicu reaksi inflamasi di dalam tubuh. Mengetahui hubungan antara obesitas, DMT2, dan kadar CRP sangat diperlukan untuk tujuan klinis serta mencegah terjadinya komplikasi penyakit.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kadar HbA1c dan CRP pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas dan tanpa obesitasMetode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan belah lintang dilakukan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan beberapa klinik pratama di Semarang pada Mei-Juli 2020. Subjek penelitian adalah 30 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas dan 30 penderita diabetes melitus tipe 2 tanpa obesitas usia 35-60 tahun Pengukuran kadar HbA1c dan CRP dilakukan menggunakan alat ichroma metode fluorescence immunoassay (FIA). Analisis statistik untuk menguji normalitas data menggunakan Shapiro wilk test, Independent t test dilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata karakteristik antara kelompok obesitas dan non-obesitas, dan Spearman Rank digunakan untuk melihat korelasi antara HbA1c dengan kadar CRP.Hasil:  Tidak ada korelasi antara kadar HbA1c dengan CRP pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas p = 0.420, r = 0,153 dan tanpa obesitas yaitu p= 0,182, r = 0,250.Simpulan: Kadar CRP yang terjadi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dimana inflamasi berjalan kronis tidak dipengaruhi oleh tingginya HbA1c baik pada kondisi obesitas maupun tidak obesitas. 
540 |a Copyright (c) 2020 Journal of Nutrition College 
546 |a eng 
690 |a HbA1c; CRP; Diabetes mellitus; obesitas 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Journal of Nutrition College; Vol 9, No 4 (2020): Oktober; 267-272 
786 0 |n 2622-884X 
786 0 |n 2337-6236 
787 0 |n https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/29011/24704 
856 4 1 |u https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/29011/24704  |z Get Fulltext