FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12 BULAN DI DESA PURWOKERTO KECAMATAN PATEBON, KABUPATEN KENDAL

Latar Belakang: Prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Kendal mencapai 42% dengan kejadian tertinggi di Kecamatan Patebon (38,7%). Stunting dapat meningkatkan risiko terjadinya kesakitan, kematian, gangguan perkembangan motorik dan penurunan produktivitas di masa mendatang. Penelitian ini bert...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Meilyasari, Friska (Author), Isnawati, Muflihah (Author)
Format: EJournal Article
Published: Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, 2014-03-28.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02679 am a22002533u 4500
001 NC_UNDIP_5437_5216
042 |a dc 
100 1 0 |a Meilyasari, Friska  |e author 
100 1 0 |e contributor 
700 1 0 |a Isnawati, Muflihah  |e author 
245 0 0 |a FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12 BULAN DI DESA PURWOKERTO KECAMATAN PATEBON, KABUPATEN KENDAL 
260 |b Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro,   |c 2014-03-28. 
500 |a https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/5437 
520 |a Latar Belakang: Prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Kendal mencapai 42% dengan kejadian tertinggi di Kecamatan Patebon (38,7%). Stunting dapat meningkatkan risiko terjadinya kesakitan, kematian, gangguan perkembangan motorik dan penurunan produktivitas di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting balita usia 12 bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal.Metode: Penelitian observasional dengan rancangan  kasus kontrol. Sampel dipilih dengan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel 24 subjek untuk masing-masing kelompok. Data panjang badan lahir, berat badan lahir, usia kehamilan, lama ASI eksklusif, usia pengenalan MP-ASI dan skor pemberian MP-ASI diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Food recall 2x24 jam dilakukan untuk mengidentifikasi jenis MP-ASI yang diberikan dan kebiasaan makan balita. Analisis bivariat dengan uji Chi Square atau Fisher Exact. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12 bulan di Desa Purwokerto adalah panjang badan lahir rendah (OR=16,43; p=0,002), prematuritas (OR=11,5; p=0,023) dan usia makan pertama (OR=4,24; p=0,040). Berat badan lahir rendah (OR=3,28; p=0,609), lama pemberian ASI eksklusif (OR=2,06;  p=0,303), dan skor MP-ASI (OR=1,41; p=0,77) bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting pada penelitian ini.Simpulan: Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12 bulan adalah panjang badan lahir rendah (pendek), prematuritas dan usia makan pertama. 
546 |a eng 
690 |a stunting; faktor risiko; balita usia 12 bulan; malnutrisi 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Journal of Nutrition College; Vol 3, No 2 (2014): April 2014; 303-309 
786 0 |n 2622-884X 
786 0 |n 2337-6236 
787 0 |n https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/5437/5216 
856 4 1 |u https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/5437/5216  |z Get Fulltext