HUBUNGAN LINGKAR LEHER DAN LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ORANG DEWASA : Studi Kasus di SMA Negeri 2 Semarang dan SMP Negeri 9 Semarang
Latar Belakang : Pencegahan penyakit DM tipe 2 dapat dilakukan dengan metode antropometri, diantaranya pengukuran lingkar pinggang dan lingkar leher. Lingkar pinggang merupakan metode antropometri obesitas abdominal atau obesitas sentral yang berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2. Selain itu, l...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | EJournal Article |
Published: |
Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro,
2014-10-27.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
LEADER | 03057 am a22002533u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | NC_UNDIP_6829_6557 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Mayasari, Nurlina |e author |
100 | 1 | 0 | |e contributor |
700 | 1 | 0 | |a Wirawanni, Yekti |e author |
245 | 0 | 0 | |a HUBUNGAN LINGKAR LEHER DAN LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ORANG DEWASA : Studi Kasus di SMA Negeri 2 Semarang dan SMP Negeri 9 Semarang |
260 | |b Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, |c 2014-10-27. | ||
500 | |a https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6829 | ||
520 | |a Latar Belakang : Pencegahan penyakit DM tipe 2 dapat dilakukan dengan metode antropometri, diantaranya pengukuran lingkar pinggang dan lingkar leher. Lingkar pinggang merupakan metode antropometri obesitas abdominal atau obesitas sentral yang berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2. Selain itu, lingkar leher merupakan metode antropometri lain yang telah dikaji dan direkomendasikan sebagai metodeyang mudah digunakan, lebih inovatif, menghemat waktu, serta berhubungan dengan risiko DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lingkar leher dan lingkar pinggang dengan kadar glukosa darah puasa orang dewasa.Metode : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling dan didapatkan sampel 51 subjek dengan usia ≥ 45 tahun. Semua subjek mengisi informed concent. Pengukuran lingkar leher dan lingkar pinggang dengan pita ukur, dilakukan tiga kali, dan diambil rata-ratanya. Data tinggi badan dan berat badan menggunakan mikrotoa dan timbangan digital. Subjek berpuasa selama 8-12 jam sebelum pengambilan sampel darah untuk pengukuran kadar glukosa darah puasa. Analisis data dilakukan dengan SPSS versi 17.Hasil : Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 76,5% subjek obesitas berdasarkan IMT. Subjek yang memiliki kadar glukosa darah puasa tinggi (≥ 100mg/dl) sebesar 21,4%. Lingkar leher ≥ 38,2 cm pada laki-laki dan ≥ 35 cm pada perempuan memiliki risiko kadar glukosa darah puasa yang tinggi. Lingkar pinggang ≥ 100 cm pada laki-laki dan ≥ 106 cm pada perempuan juga memiliki risiko kadar glukosa darah puasa yang tinggi. Terdapat hubungan antara lingkar leher dengan kadar glukosa darah puasa (r = 0,342 ; p = 0,014) dan ada hubungan antara lingkar pinggang dengan kadar glukosa darah puasa (r = 0,375 ; p = 0,007).Simpulan: Semakin besar lingkar leher dan lingkar pinggang, maka semakin tinggi kadar glukosa darah puasa | ||
546 | |a eng | ||
690 | |a lingkar leher; lingkar pinggang; glukosa darah puasa | ||
655 | 7 | |a info:eu-repo/semantics/article |2 local | |
655 | 7 | |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion |2 local | |
655 | 7 | |2 local | |
786 | 0 | |n Journal of Nutrition College; Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014; 473-481 | |
786 | 0 | |n 2622-884X | |
786 | 0 | |n 2337-6236 | |
787 | 0 | |n https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6829/6557 | |
856 | 4 | 1 | |u https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6829/6557 |z Get Fulltext |