Morfologi, Anatomi dan Indeks Ekologi Bulu Babi di Pantai Sepanjang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta

Pantai Sepanjang memiliki karakteristik pantai dengan substrat berupa pasir dan hamparan karang mati yang banyak ditumbuhi makroalga, merupakan habitat berbagai jenis biota, salah satunya bulu babi. Biota tersebut memiliki fungsi ekologi sebagai pemakan detritus dan pengendali populasi makroalga di...

Volledige beschrijving

Bewaard in:
Bibliografische gegevens
Hoofdauteurs: Suryanti, Suryanti (Auteur), Fatimah, Prasasti Nusa Pertiwi Nur (Auteur), Rudiyanti, Siti (Auteur)
Formaat: EJournal Article
Gepubliceerd in: Universitas Diponegoro, 2020-10-15.
Onderwerpen:
Online toegang:Get Fulltext
Tags: Voeg label toe
Geen labels, Wees de eerste die dit record labelt!
Omschrijving
Samenvatting:Pantai Sepanjang memiliki karakteristik pantai dengan substrat berupa pasir dan hamparan karang mati yang banyak ditumbuhi makroalga, merupakan habitat berbagai jenis biota, salah satunya bulu babi. Biota tersebut memiliki fungsi ekologi sebagai pemakan detritus dan pengendali populasi makroalga di ekosistem terumbu karang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis, morfologi, anatomi, dan kelimpahan bulu babi serta hubungannya dengan parameter lingkungan. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 di Pantai Sepanjang, Kabupaten Gunungkidul. Metode sampling menggunakan stratified random sampling dengan membagi lokasi pengamatan menjadi 3 stasiun (A, B, C) berdasarkan perbedaan tutupan substrat dasar perairan. Pengamatan dilakukan terhadap jenis, morfologi, anatomi, kelimpahan dan parameter lingkungan. Hasil penelitian ditemukan 6 jenis Bulu Babi yaitu Echinometra mathaei, Echinometra oblonga, Echinothrix calamaris, Heterocentrotus trigonarius, Diadema setosum dan Stomopneustes variolaris. Enam Jenis Bulu Babi tersebut memiliki karakteristik morfologi dan anatomi yang berbeda. Kelimpahan bulu babi pada stasiun A sebesar 474 ind/ 15m2, stasiun B sebesar 611 ind/ 15m2 dan stasiun C sebesar 81 ind/ 15m2. Berdasarkan Uji korelasi  menunjukkan bahan organik sedimen berkorelasi positif, sedangkan tekstur sedimen, suhu, salinitas berkorelasi negatif  dengan kelimpahan bulu babi. Sepanjang Beach has the characteristics of sand substrates and covered by dead corals, which are overgrown by macroalgae, and is a habitat for various types of biota, one of them sea urchins. This biota has an ecological function as a detritus feeder and macroalgae population controller in a coral reef ecosystem. The aims of the study is to determine the type, morphology, anatomy, and the linkage between the abundance of sea urchins to environmental parameters. The study was conducted in November 2019 at Sepanjang Beach, Gunungkidul Regency. The stratified random sampling was applied as sampling method, by dividing the observation location into 3 stations (A, B, C) based on the difference coverage of substrate. The observation covers the type, morphology, anatomy, abundance, and the environmental parameter. There were 6 sea urchins species namely Echinometra mathaei, Echinometra oblonga, Echinothrix calamaris, Heterocentrotus trigonarius, Diadema setosum and Stomopneustes variolaris, which have different characteristics of morphology and anatomy. The abundance of sea urchins at station A is 474 ind/ 15m2, station B is 611 ind/ 15m2, and station C is 81 ind/ 15m2. The sediment organic material and the abundance of sea urchins showed a significant correlation, while sediment texture, temperature, salinity have an insignificant correlation to the abundance of sea urchins.
Beschrijving item:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/31740