Penentuan Batas Daratan Pesisir Kota Semarang dengan Konsep Biogeofisik

Perencanaan untuk pengelolaan kawasan pesisir memerlukan batasan dan deskripsi mengenai kawasan daratan pesisir yang jelas. Permasalahan yang ada di Indonesia pada umumnya dan Kota Semarang pada khususnya adalah  belum ditetapkannya batas wilayah pesisir baik untuk perencanaan maupun operasionalnya,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rochaddi, Baskoro (Author)
Format: EJournal Article
Published: Universitas Diponegoro, 2013-07-22.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02718 am a22002413u 4500
001 buloma_UNDIP_6949_5699
042 |a dc 
100 1 0 |a Rochaddi, Baskoro  |e author 
100 1 0 |e contributor 
245 0 0 |a Penentuan Batas Daratan Pesisir Kota Semarang dengan Konsep Biogeofisik 
260 |b Universitas Diponegoro,   |c 2013-07-22. 
500 |a https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/6949 
520 |a Perencanaan untuk pengelolaan kawasan pesisir memerlukan batasan dan deskripsi mengenai kawasan daratan pesisir yang jelas. Permasalahan yang ada di Indonesia pada umumnya dan Kota Semarang pada khususnya adalah  belum ditetapkannya batas wilayah pesisir baik untuk perencanaan maupun operasionalnya, sehingga sampai sekarang wilayah daratan pesisir masih diperlakukan sama seperti wilayah daratan lainnya. Maka dari itu penelitian untuk mencari batas daratan pesisir,  sangat penting dilakukan di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan batas wilayah daratan pesisir di Kota Semarang dengan pendekatan biofisik. Penelitian lapangan dilakukan pada tanggal 21 Agustus - 30 September 2004. Penelitian dilakukan di wilayah Kota Semarang, meliputi tiga sungai yaitu Sungai Plumbon, Sungai Banjir Kanal Barat, dan Sungai Banjir Kanal Timur. Adapun data intrusi air asin pada akuifer air tanah dangkal berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2000. Materi penelitian meliputi parameter biologi (makrozoobenthos, fitoplankton, dan mangrove) dan parameter fisik (jangkauan masuknya air laut di sungai, intrusi air laut pada akuifer dangkal, kajian teoritis geologi). Dari hasil analisis kedua parameter tadi, maka selanjutnya dapat ditarik batas wilayah daratan pesisir di daerah Kota Semarang. Hasil dari tumpang tindih peta berdasarkan parameter jangkauan masuknya air laut di sungai, intrusi air laut pada air tanah dangkal, makrozoobenthos, fitoplankton dan mangrove menunjukkan bahwa batas daratan pesisir Kota Semarang secara biofisik untuk Semarang bagian barat adalah 1,7 - 2,2 Km dari garis pantai, Semarang bagian tengah 1,9 - 3,5 Km dari garis pantai dan untuk Semarang bagian timur 2,4 - 4,8 Km dari garis pantai. Kata Kunci: batas biofisik, daratan pesisir, Semarang 
546 |a eng 
690
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Buletin Oseanografi Marina; Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina; 38-47 
786 0 |n 2550-0015 
786 0 |n 2089-3507 
787 0 |n https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/6949/5699 
856 4 1 |u https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/6949/5699  |z Get Fulltext