Pentingnya Literasi Budaya di Desa Seni Jurang Blimbing
Desa Jurang Blimbing teretak di Kelurahan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Di desa ini terdapat beberapa kesenian seperti Ketoprak, Kuda Lumping, dan Kaligrafi. Seiring dengan perkembangan zaman, kesenian-kesenian tersebut harus dilestarikan agar tidak punah dan identitas bangsa teta...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | EJournal Article |
Published: |
Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,
2019-06-21.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
LEADER | 02820 am a22002413u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | nuva_undip_5217_2810 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Triyono, Triyono |e author |
100 | 1 | 0 | |e contributor |
245 | 0 | 0 | |a Pentingnya Literasi Budaya di Desa Seni Jurang Blimbing |
260 | |b Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, |c 2019-06-21. | ||
500 | |a https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva/article/view/5217 | ||
520 | |a Desa Jurang Blimbing teretak di Kelurahan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Di desa ini terdapat beberapa kesenian seperti Ketoprak, Kuda Lumping, dan Kaligrafi. Seiring dengan perkembangan zaman, kesenian-kesenian tersebut harus dilestarikan agar tidak punah dan identitas bangsa tetap terjaga. Pemerintah lewat Kementerian Pendidikan dan Budaya sudah memiliki program literasi budaya yang mendukung tujuan pelestarian tersebut yaitu Gerakan Literasi Nasional. Hal tersebut akhirnya melatarbelakangi penelitian ini untuk mencari tahu sudahkah gerakan literasi budaya dilakukan di desa Jurang Blimbing. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan pengambilan data melalui observasi langsung di desa Jurang Blimbing dan wawancara langsung dengan tokoh masyarakat, seniman dan masyarakat umum. Dari penelitian yang dilakukan kemudian didapatkan hasil bahwa seluruh masyarakat di desa Jurang Blimbing tidak mengetahui program pemerintah tersebut. Namun beberapa upaya pelestarian sudah dilakukan dan jika dilihat dengan seksama upaya tersebut merupakan salah satu bentuk dari literasi budaya. Masyarakat desa Jurang Blimbing sudah memiiki kesadaran untuk melestarikan tetapi upaya yang dilakukan kurang maksimal dan tidak tepat sasaran. Dari hasil tersebut, sosialisasi gerakan literasi budaya dari pemerintah sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk lebih mengenal dan melestarikan seni budaya setempat. Selain itu, dukungan dari pustakawan atau pegiat literasi dibutuhkan untuk mendukung keberjalanan program tersebut. Dengan dukungan dan arahan yang telah dilakukan tersebut, diharapkan masyarakat dapat memahami dan berperan aktif dalam pelaksanaan literasi budaya. | ||
540 | |a Copyright (c) 2019 Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi | ||
546 | |a eng | ||
690 | |a literasi budaya; pelestarian; seni dan budaya | ||
655 | 7 | |a info:eu-repo/semantics/article |2 local | |
655 | 7 | |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion |2 local | |
655 | 7 | |a Peer-reviewed Article |2 local | |
786 | 0 | |n Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi; Vol 3, No 1 (2019): Maret; 77-85 | |
786 | 0 | |n 2598-3040 | |
787 | 0 | |n https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva/article/view/5217/2810 | |
856 | 4 | 1 | |u https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva/article/view/5217/2810 |z Get Fulltext |