Eksistensi Kesenian Wayang Kulit Palembang Tahun 2000 - 2019

Kesenian Wayang Kulit tidak hanya ada di Pulau Jawa, tetapi juga ada di Pulau Sumatera tepatnya di Kota Palembang. Namun, keberadaan wayang Palembang berbeda dengan di Jawa. Hal ini lah  yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana eksistensi kesenian Wayang Kulit Palembang tahun 2000-2...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nurhidayanti, Nurhidayanti (Author), Shalifah, Nuril (Author), Syarifuddin, Syarifuddin (Author), Supriyanto, Supriyanto (Author)
Other Authors: Syarifuddin (Contributor)
Format: EJournal Article
Published: Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, 2022-04-15.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02872 am a22002773u 4500
001 nuva_undip_9751_7113
042 |a dc 
100 1 0 |a Nurhidayanti, Nurhidayanti  |e author 
100 1 0 |a Syarifuddin  |e contributor 
700 1 0 |a Shalifah, Nuril  |e author 
700 1 0 |a Syarifuddin, Syarifuddin  |e author 
700 1 0 |a Supriyanto, Supriyanto  |e author 
245 0 0 |a Eksistensi Kesenian Wayang Kulit Palembang Tahun 2000 - 2019 
260 |b Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,   |c 2022-04-15. 
500 |a https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva/article/view/9751 
520 |a Kesenian Wayang Kulit tidak hanya ada di Pulau Jawa, tetapi juga ada di Pulau Sumatera tepatnya di Kota Palembang. Namun, keberadaan wayang Palembang berbeda dengan di Jawa. Hal ini lah  yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana eksistensi kesenian Wayang Kulit Palembang tahun 2000-2019. Sehingga Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan atau memperoleh berbagai informasi tentang bagaimana eksistensi kesenian wayang kulit Palembang tahun 2000-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode historis atau metode sejarah, yang diawali dengan teknik yang disebut heuristik, melakukan wawancara, dan jika data terkumpul harus dikritik atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa Kesenian wayang ini mulai pudar ditengah-tengah masyarakat. Hal ini disebabkan oleh arus globalisasi serta kurangnya minat  untuk mempelajari pagelaran  wayang Palembang, tidak ada penerus atau kader yang melestarikannya dan juga karena pergeseran atau bahkan persaingan dengan budaya modern. Eksistensi wayang mulai memudar sejak tahun 2012 dengan adanya pergantian-pergantian pengurus Perpadi (Persatuan Pedalangan Seluruh Indonesia), sehingga perlu adanya strategi kembali yang dapat menghidupkan atau meningkatkan kesenian wayang kulit Palembang. Banyak upaya yang telah dilakukan Sanggar Sri Palembang untuk memperkenalkan wayang Palembang kepada masyarakat, melalui promosi di koran, radio, dan televisi serta melakukan workshop-workshop dengan dinas pariwisata dan kebudayaan. Namun masih belum ada perubahan dikarenakan masyarakat Palembang yang memang kurang menyenangi wayang. 
540 |a Copyright (c) 2022 Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi 
546 |a eng 
690 |a eksistensi, kesenian, wayang palembang 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/article  |2 local 
655 7 |a info:eu-repo/semantics/publishedVersion  |2 local 
655 7 |a Peer-reviewed Article  |2 local 
786 0 |n Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi; Vol 6, No 1 (2022): Maret; 1-12 
786 0 |n 2598-3040 
787 0 |n https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva/article/view/9751/7113 
856 4 1 |u https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva/article/view/9751/7113  |z Get Fulltext