Sejarah Kebudayaan Nusantara

Sebuah karunia tuhan yang tiada banding karena kesuburan dan melimpahnya kekayaan alam. Indonesian adalah Cincin Api Asia Pasifik (ring of fire) kehidupan di nusantara menjadi bervariasi karena ada yang memiliki daerah yang basah dan ada pula yang kering dengan kesuburan yang bervariasi, perbedaan i...

Cur síos iomlán

Sábháilte in:
Sonraí bibleagrafaíochta
Príomhchruthaitheoir: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Údar)
Formáid: Academic Paper
Foilsithe / Cruthaithe: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, 2018.
Ábhair:
Rochtain ar líne:Get Fulltext
Clibeanna: Cuir clib leis
Níl clibeanna ann, Bí ar an gcéad duine le clib a chur leis an taifead seo!
LEADER 03595 am a22002533u 4500
001 repokemdikbud_10479_
042 |a dc 
100 1 0 |a Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman  |e author 
245 0 0 |a Sejarah Kebudayaan Nusantara 
260 |b Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman,   |c 2018. 
500 |a http://repositori.kemdikbud.go.id/10479/1/SEJARAH%20KEBUDAYAAN%20NUSANTARA.mp4 
520 |a Sebuah karunia tuhan yang tiada banding karena kesuburan dan melimpahnya kekayaan alam. Indonesian adalah Cincin Api Asia Pasifik (ring of fire) kehidupan di nusantara menjadi bervariasi karena ada yang memiliki daerah yang basah dan ada pula yang kering dengan kesuburan yang bervariasi, perbedaan ini sangat mempengaruhi corak kehidupan manusia di indonesia. manusia pertama yang masuk ke nusantara adalah homo erectus (1,5 Juta Tahun yang lalu), sampai kepunahannya sekitar 200-100 ribu tahun yang lalu tidak banyak perubahan yang dibuat oleh homo erectus, dari arah afrika masuk homo sapiens jenis austro melanesoid ke nusantara (70-50 ribu tahun yang lalu). Pada periode kemudian ras mongoloid masuk dari daratan asia dan disusul lagi dengan kelompok penutur Bahasa Austronesia sekitar 4000 tahun yang lalu, yang menjadi penghuni mayoritas kawasan nusantara sedangkan ras melanesoid tetap hadir di papua dan sebagian di wilayah baratnya, meskipun terjadi persaingan dominasi antara mereka terdapat bukti bahwa diantara mereka dapat hidup berdampingan bahkan mungkin sekali kawin mawin sebagaimana dibuktikan oleh hadirnya ras austromelanesoid dan ras mongoloid serta munculnya rangka individu yang membawa ciri-ciri ras gabungan di pulau sumba. Bangsa Austronesia sangat adaptif pada alam nusantara mereka mengembangkan pertanian ladang dan membuat monumen monumen megalitik tradisi rumah panggung (daerah hutan) tinggal di gua gua dan menciptakan karya seni indah berupa lukisan gua. Peradapan bangsa nusantara Abad ke 4-5 lalu berkembang kontak dengan bangsa asing yang lebih kopleks terjadi pada sekitar abad ke 4-5 masehi temuan arca Buddha & Temuan stupa Bercorak Hindu, Pengaruh budaya hindu budha menjadi landasan ideologi keagamaan oleh para penguasa lokal dengan mengembangakan system pemerintahan kecil dan efektif sesuai dengan kondisi lokal, kemampuan memanfaatkan potensi sumber daya alam nusantara zaman ini ditandai oleh hadirnya kerajaan kerajaan besar yang mengembangkan tradisi maritim dan agraris yang kuat. Era Kemerdekaan yang dimulai dengan masa pemerintahan Soekarno dalam rangka membangun semangat membangkitkan nasionalisme dengan semboyan ''Character and National Building'' Sukarno memanfaatkan warisan masalampau yang gemilang sebagai sumber inspirasinya. Awal pembugaran Candi Borobudur dirintis dan pembugaran candi induk Prambanan di resmikan di Jakarta Soekarno memperkasai desain tugu monument nasional (Monas) dengan mengadopsi Tradisi Hindu, Narasi diorama monas bahkan juga menggambarkan bagaimana warisan masa lampau menjadi bagian identitas bangsa Indonesia modern, atas alasan yang sama Indonesia menetapkan peninggalan masalampau yang penting sebagai cagar budaya nasional dan warisan budaya dunia. 
546 |a en 
690 |a Kebudayaan 
690 |a Penelitian 
690 |a Arkeologi 
690 |a Cagar Budaya 
690 |a Candi 
690 |a Sejarah Indonesia 
690 |a Warisan budaya 
655 7 |a Video  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/10479/ 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/10479/  |z Get Fulltext