Kutha Gedhe: sebuah artikel karangan H.J. Van Mook dalam Tijdschrift Batavia's Genootschap Voor Taal, Land en Volkenkunde (TBG) 1926
Pada kira-kira empat pal di sebelah tenggara kraton dan lbukota Yogyakarta (nama yang benar ialah Ngayogyakarta Adiningrat) terletak soatu komplek desa dan tanah garapan yang merupakan peninggalan sejarah. Kemajuan telah melanda Kutha Gedhe (= kota yang b~sar ; bahasa Jawa krama : Kitha Ageng ; juga...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Other Authors: | |
Format: | Academic Paper |
Published: |
Direktorat Jenderal Kebudayaan,
1986.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pada kira-kira empat pal di sebelah tenggara kraton dan lbukota Yogyakarta (nama yang benar ialah Ngayogyakarta Adiningrat) terletak soatu komplek desa dan tanah garapan yang merupakan peninggalan sejarah. Kemajuan telah melanda Kutha Gedhe (= kota yang b~sar ; bahasa Jawa krama : Kitha Ageng ; juga seperti sekarang telah biasa disebut Pasar Gedhe = pasar yang besar) yang terkenal itu. Kutha Gedhe merupakan wilayah kejawan (bahasa Jawa krama : kejawen ), yang berarti wilayah dimana tidak ada sewa-menyewa tanah kerajaan kepada pengusaha-pengusaha perkebunan bangsa Eropa ; jadi dengan mempergunakan istilah Jawa. tidak ada plandan (Ng., planden Kr., dari kata Walanda Ng. , Walandi Kr = Belanda). |
---|---|
Item Description: | http://repositori.kemdikbud.go.id/12478/1/Kutha%20Gedhe%20Sebuah%20Artikel%20Karangan%20H.J.%20Van%20Mook%20TBG%201926.pdf |