Kajian Program Indonesia Pintar (PIP): strategi penjangkauan Anak Tidak Sekolah (ATS) untuk mengikuti pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP)

Fenomena Anak Tidak Sekolah (ATS) masih belum tereksplorasi dengan baik, padahal jumlah anak tidak sekolah masih cukup besar. Anak Tidak Sekolah dikategori-kan sebagai anak usia 6 sampai dengan 21 tahun yang tidak bersekolah karena alasan ekonomi, sosial, dan kesehatan. Selain itu, mereka yang perna...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Herlinawati, Herlinawati (Author), Heriyati, Effi (Author), Sudiyono, Sudiyono (Author), Susanto, Arie Budi (Author)
Other Authors: Raharjo, Sabar Budi (Contributor), Wirda, Yendri (Contributor), Listiawati, Nur (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud, 2018.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02398 am a22002653u 4500
001 repokemdikbud_15823_
042 |a dc 
100 1 0 |a Herlinawati, Herlinawati  |e author 
100 1 0 |a Raharjo, Sabar Budi  |e contributor 
100 1 0 |a Wirda, Yendri  |e contributor 
100 1 0 |a Listiawati, Nur  |e contributor 
700 1 0 |a Heriyati, Effi  |e author 
700 1 0 |a Sudiyono, Sudiyono  |e author 
700 1 0 |a Susanto, Arie Budi  |e author 
245 0 0 |a Kajian Program Indonesia Pintar (PIP): strategi penjangkauan Anak Tidak Sekolah (ATS) untuk mengikuti pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) 
260 |b Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud,   |c 2018. 
500 |a http://repositori.kemdikbud.go.id/15823/1/Kajian%20program%20Ind%20Pintar.pdf 
520 |a Fenomena Anak Tidak Sekolah (ATS) masih belum tereksplorasi dengan baik, padahal jumlah anak tidak sekolah masih cukup besar. Anak Tidak Sekolah dikategori-kan sebagai anak usia 6 sampai dengan 21 tahun yang tidak bersekolah karena alasan ekonomi, sosial, dan kesehatan. Selain itu, mereka yang pernah sekolah dan berhenti di tengah proses belajarnya (putus sekolah) karena berbagai alasan seperti kesulitan ekonomi, dan sosial. Saat ini, kebanyakan program pendidikan masih terfokus kepada anak yang masih berada di dalam lembaga pendidikan (preventif), sehingga perlu adanya kebijakan dan program yang juga dapat menjangkau anak tidak sekolah. Pemerintah melalui berbagai program berkomitmen untuk menjangkau anak tidak sekolah beberapa di antaranya melalui Program Indonesia Pintar. Pada tahun 2017, dari 4,1 juta keseluruhan total ATS (Data TNP2K), masih ada sekitar 3 jutaan anak yang masih belum bisa dipetakan keberadaan-nya dan belum mendapatkan manfaat dari KIP, KIP tersebut tidak sampai kepada mereka karena tidak jelas keberadaan-nya. Berkaitan dengan hal tersebut Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan perlu mengkaji permasalahan anak tidak sekolah agar mereka bisa kembali ke sekolah formal atau ke nonformal melalui Program Indonesia Pintar, dan apa yang menjadi faktor penyebabnya, serta bagaimana strateginya agar anak putus sekolah tersebut dapat sekolah kembali. 
540 |a cc_by_nc_4 
546 |a id 
690 |a Sekolah 
655 7 |a Book  |2 local 
655 7 |a PeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/15823/ 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/15823/  |z Get Fulltext