Model percepatan penuntasan buta aksara (PPBA) melalui pelibatan guru berbasis zonasi

Masyarakat buta aksara masih menjadi salah satu permasalahan bangsa Indonesia dan senantiasa diperhatikan dan ditangani secara serius oleh pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kebijakan, tetapi hingga saat ini masalah buta aksara tersebut belum tuntas. Data Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ridawati, Ridawati (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2019, 2019-11-20.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02808 am a22001933u 4500
001 repokemdikbud_18414_
042 |a dc 
100 1 0 |a Ridawati, Ridawati  |e author 
245 0 0 |a Model percepatan penuntasan buta aksara (PPBA) melalui pelibatan guru berbasis zonasi 
260 |b 2019,   |c 2019-11-20. 
520 |a Masyarakat buta aksara masih menjadi salah satu permasalahan bangsa Indonesia dan senantiasa diperhatikan dan ditangani secara serius oleh pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kebijakan, tetapi hingga saat ini masalah buta aksara tersebut belum tuntas. Data Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas menyebutkan pada akhir tahun 2017 persentase buta aksara usia 15-59 tahun sudah turun hingga 3,4 juta orang atau sekitar 2,068% dari jumlah penduduk Indonesia. Sulawesi Selatan adalah salah satu propinsi yang masih memiliki masyarakat buta aksara cukup tinggi prosentase di atas rata-rata nasional yaitu 4,49 %. Sebahagian besar buta aksara tersebut berada pada daerah pedesaan dan terpencil. Berdasarkan permasalah tersebut maka perlu upaya lebih cepat lagi dalam percepatana penuntasan buta aksara baik dari sisi waktu maupun besarnya jumlah sasaran. Pengembangan model pendidikan keaksaraan yang diharapkan dapat mendukung percepatan penuntasan buta aksara perlu diarahkan pada pembelajaran yang menarik, dengan melibatkan pendidik atau guru-guru yang berpengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bertempat tinggal di sekitar sasaran atau berbasis zonasi, sehingga percepatan penuntasan buta aksara dapat terwujud. Model percepatan penuntasan buta aksara melalui pelibatan guru berbasis zonasi adalah model percepatan penuntasan buta aksara yang dikembangkan kerja sama dengan pemerintah setempat. Melalui kebijakan pemerintah percepatan penuntasan buta aksara melibatkan guru-guru atau pendidik yang sudah berpengalaman di setiap desa atau lokasi sasaran. Pelibatan pendidik atau guru dalam pembelajaran lebih efektif karena rata-rata sudah berpengalaman dalam pembelajaran yang diawali dengan penyusunan RPP sehingga proses pembelajaran lebih terarah dan tuntas. Mengingat guru yang dilibatkan adalah guru-guru formal maka perlu dilakukan orientasi tentang penerapan metode dan strategi pembelajaran orang dewasa atau metode andragogi dengan tema-tema pembelajaran yang menarik bagi peserta didik keaksaraan. "Model Percepatan Penuntasan Buta Aksara melalui pelibatan Guru Berbasis Zonasi " terbukti efektif, terlaksana dan menarik untuk percepatan penuntasan buta aksara. 
690 |a Guru dan Tenaga Kependidikan 
690 |a Modul Pembelajaran 
690 |a Sekolah 
690 |a Keaksaraan 
655 7 |a Book  |2 local 
655 7 |a PeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/18414/ 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/18414/  |z Get Fulltext