Kursus kewirausahaan tenun sutra model Tellumpocco di Sulawesi Selatan

Model Tellumpoccoe adalah bentuk program kewirausahaan bidang vokasi wirausaha tenun sutra yang mensinergikan unsur pemerintah, Perguruan Tinggi (Akademisi), dan pelaku pasar (pengusaha) dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tellumpoccoe diambil dari bahasa Bugis tellu yang artinya tiga, dan Pocco yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kemendikbud, BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Selatan (Author)
Format: Academic Paper
Published: Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal ( BPPNFI ) Regional V Makassar, 2012-11.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02537 am a22002173u 4500
001 repokemdikbud_18464_
042 |a dc 
100 1 0 |a Kemendikbud, BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Selatan  |e author 
245 0 0 |a Kursus kewirausahaan tenun sutra model Tellumpocco di Sulawesi Selatan 
260 |b Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal ( BPPNFI ) Regional V Makassar,   |c 2012-11. 
500 |a http://repositori.kemdikbud.go.id/18464/1/23219Model%20Tellumpocoe%20-%202012%20%281%29.pdf 
520 |a Model Tellumpoccoe adalah bentuk program kewirausahaan bidang vokasi wirausaha tenun sutra yang mensinergikan unsur pemerintah, Perguruan Tinggi (Akademisi), dan pelaku pasar (pengusaha) dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tellumpoccoe diambil dari bahasa Bugis tellu yang artinya tiga, dan Pocco yang artinya lebih atau luber. Jika kata tersebut digabung menjadi tellumpoccoe memiliki arti ada tiga unsur yang memiliki potensi lebih. Ketiga unsur yang dianggap memiliki kekuatan dan secara operasional dimaknai sebagai tiga potensi yang ada di dalam masyarakat itu sendiri (pemerintah, akademisi, dan pengusaha) diformulasikan menjadi kekuatan yang bersinergi membangun wirausaha bagi masyarakat. Proses pembelajaran dalam penyelenggaraan kursus kewirausahaan masyarakat pengrajin tenun sutra mencakup: (1) Pembelajaran secara tatap muka, tutorial dan mandiri; (2) Kombinasi pembelajaran melalui praktek dan teori; (3) Magang/praktik kerja; dan (4) Materi pembelajaran bersumber dari pemerintah, pengusaha, dan praktisi/akademisi. Indikator keberhasilan model dibedakan atas dua jenis. Pertama, kriteria jangka pendek yang mengacu pada tiga item penilaian yaitu: (1) sekurang-kurangnya 75% dari langkah-langkah penyelenggaraan dipahami, diterima, dan diterapkan oleh penyelenggara; (2) Minimal 75% Nara Sumber dapat memahami dan menerapkan kurikulum dan proses pembelajaran; dan (3) Warga belajar dapat menyelesaikan pembelajaran keterampilan. Dan kedua, kriteria jangka panjang (tahun II) yang mengacu pada dua item penilaian yaitu (1) Warga belajar dapat menyelesaikan program pembelajaran dan mampu berwirausaha; dan (2) Warga belajar memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan. 
540 |a cc_by_nc_4 
546 |a id 
690 |a Pendidikan Kecapakan Wirausaha (PKW) 
690 |a Kursus dan Pelatihan 
690 |a Kebudayaan 
655 7 |a Book  |2 local 
655 7 |a PeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/18464/ 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/18464/  |z Get Fulltext