Model pendampingan partisipatif dalam rangka peningkatan kompetensi tutor pendidikan keaksaraan

Model pendampingan partisipatif dalam rangka peningkatan kompetensi tutor pendidikan keaksaraan diarahkan untuk membantu para tutor dalam memecahkan masalah mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran, sampai penilaian hasil belajar. Dalam pelaksanaan model ini, ada tig...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kemendikbud, BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Selatan (Author)
Format: Academic Paper
Published: Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal ( BPPNFI ) Regional V Makassar, 2012.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Model pendampingan partisipatif dalam rangka peningkatan kompetensi tutor pendidikan keaksaraan diarahkan untuk membantu para tutor dalam memecahkan masalah mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran, sampai penilaian hasil belajar. Dalam pelaksanaan model ini, ada tiga tahapan yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan pendampingan dan evaluasi hasil pendampingan. Model ini bertujuan memberikan acuan bagi lembaga/organisasi maupun perorangan yang akan melaksanakan pendampingan dalam penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan. Tahapan model terdiri atas tiga tahap, yaitu: (1) Tahap perencanaan, termasuk di dalamnya identifikasi komponen permasalahan dan kelemahan penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan (seperti rekruitmen warga belajar, rekruitmen tutor, identifikasi kebutuhan belajar, rencana pembelajaran, bahan ajar, metode dan strategi pembelajaran, dan penilaian hasil belajar) dan menyusun panduan pendampingan berdasarkan hasil identifikasi masalah ; (2) Tahap pelaksanaan, meliputi rekruitmen calon pendamping dan orientasi calon pendamping; dan (3) Tahap evaluasi, yang meliputi evaluasi proses pendampingan oleh pendamping dan evaluasi terhadap peningkatan kompetensi tutor yang telah didampingi. Indikator Keberhasilan model: (1) Tutor mampu menyusun identifikasi kebutuhan belajar; (2) Tutor mampu menyusun dan memiliki rencana pembelajaran; (3) Tutor mampu menerapkan metode dan strategi pembelajaran; (4) Ada bahan ajar muatan lokal dengan pendekatan bahasa ibu; dan (5) Ada instrumen penilaian hasil hasil belajar.
Item Description:http://repositori.kemdikbud.go.id/18520/1/686217model%20p2tk%20-%202012%20%281%29.pdf