Model pengembangan penyusunan modul bahasa Indonesia pendidikan kesetaraan Paket B Kelas IX

Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup program paket A, B, C dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik. Pendidikan kesetaraan memiliki karakteristik khusus, tetapi dalam pelaksa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kemendikbud, BP-PAUD dan Dikmas Kalimatan Selatan (Author)
Format: Academic Paper
Published: Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kalimantan Selatan, 2018-12.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02596 am a22002293u 4500
001 repokemdikbud_18585_
042 |a dc 
100 1 0 |a Kemendikbud, BP-PAUD dan Dikmas Kalimatan Selatan  |e author 
245 0 0 |a Model pengembangan penyusunan modul bahasa Indonesia pendidikan kesetaraan Paket B Kelas IX 
260 |b Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kalimantan Selatan,   |c 2018-12. 
500 |a http://repositori.kemdikbud.go.id/18585/1/Model%20Pengembangan%20Penyusunan%20Modul%20Bahasa%20Indonesia%20Pendidikan%20Kesetaraan%20Paket%20B%20Kelas%20IX.pdf 
520 |a Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup program paket A, B, C dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik. Pendidikan kesetaraan memiliki karakteristik khusus, tetapi dalam pelaksanaannya hal itu tidak bisa dipisahkan dengan praktek pendidikan yang berlangsung di sekolah formal. Pendidikan formal dan pendidikan non-formal atau pendidikan kesetaraan merupakan dua pilar penting untuk mencapai kualitas pendidikan nasional. Keduanya merupakan lembaga pendidikan yang sama-sama diorientasikan untuk tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kurikulum pendidikan kesetaraan dikembangkan dengan melakukan kontekstualisasi Kurikulum 2013 pendidikan formal melalui konseptualisasi, rincian materi, kejelasan ruang lingkup, deskripsi kata kerja operasional, dan rumusan kalimat. Kontekstualisasi tetap mengacu pada standar kompetensi lulusan seperti yang terdapat dalam pendidikan formal. Prinsip yang digunakan dalam melakukan kontekstualisasi disesuaikan dengan masalah, tantangan, kebutuhan, dan karakteristik pendidikan kesetaraan, yaitu : 1) Memastikan kompetensi dasar pendidikan kesetaraan setara dengan kompetensi dasar pendidikan formal, 2) Menjadikan rumusan atau deskripsi kompetensi lebih operasional, 3) Memberikan penekanan khusus rumusan kompetensi pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar bisa dicapai sesuai kebutuhan yang diharapkan, sehingga menjadikan pendidikan kesetaraan mampu berperan sebagai pendidikan, 3) alternatif untuk memecahkan masalah dalam peningkatan kualitas dan pengembangan pendidikan. 
540 |a cc_by_nc_4 
546 |a id 
690 |a Pembelajaran 
690 |a Sekolah Menengah Pertama 
690 |a Pendidikan Kesetaraan 
690 |a Bahasa Indonesia 
655 7 |a Book  |2 local 
655 7 |a PeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/18585/ 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/18585/  |z Get Fulltext