Produk Budaya Maritim
Kabupaten Kepulauan Selayar pernah menjadi rute dagang menuju pusat rempah-rempah di Moluccan (Maluku) pada abad ke-14. Di Pulau Selayar, para pedagang singgah untuk mengambil air bersih dan mengisi perbekalan sambil menunggu musim yang baik untuk berlayar. Dalam kitab hukum pelayaran dan perdaganga...
Збережено в:
Автори: | , , |
---|---|
Формат: | Academic Paper |
Опубліковано: |
Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.
|
Предмети: | |
Онлайн доступ: | Get Fulltext |
Теги: |
Додати тег
Немає тегів, Будьте першим, хто поставить тег для цього запису!
|
LEADER | 01911 am a22002173u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repokemdikbud_19170_ | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Andika, Saputra |e author |
700 | 1 | 0 | |a Lenrawati, Lenrawati |e author |
700 | 1 | 0 | |a Purnamasari, Nurul Adliyah |e author |
245 | 0 | 0 | |a Produk Budaya Maritim |
260 | |b Balai Arkeologi Sulawesi Selatan. | ||
500 | |a http://repositori.kemdikbud.go.id/19170/1/POSTER-202012242-1200x650.png | ||
520 | |a Kabupaten Kepulauan Selayar pernah menjadi rute dagang menuju pusat rempah-rempah di Moluccan (Maluku) pada abad ke-14. Di Pulau Selayar, para pedagang singgah untuk mengambil air bersih dan mengisi perbekalan sambil menunggu musim yang baik untuk berlayar. Dalam kitab hukum pelayaran dan perdagangan Amanna Gappa (abad ke 17), Selayar disebut sebagai salah satu daerah tujuan niaga karena letaknya yang strategis sebagai tempat transit, baik untuk pelayaran menuju ke timur dan ke barat. Disebutkan dalam naskah tersebut bahwa bagi orang yang berlayar dari Makassar ke Selayar, Malaka, dan Johor, harus membayar sewa enam rial dari tiap 100 orang. Situs Bontosikuyu cukup mewakili dalam memberikan gambaran tentang aktivitas perlayaran dan perdagangan yang terjadi di perairan Pulau Selayar atau di bagian Selatan Pulau Sulawesi. Bahkan beberapa peneliti internasional menyebut situs ini sebagai situs arkeologi bawah air kelas dunia jika dilihat dari jenis temuannya. Situs ini cukup luas berdasarkan garis baseline yang dibentangkan, kira-kira memiliki luas yang sejauh ini diketahui hingga 50 m2. Salah satu tinggalan budaya maritim yang dapat ditemukan pada wilayah ini adalah jangkar raksasa yang terletak di Kecamatan Bontoharu. | ||
546 | |a id | ||
690 | |a Kebudayaan | ||
690 | |a Arkeologi | ||
655 | 7 | |a Image |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n http://repositori.kemdikbud.go.id/19170/ | |
856 | 4 | 1 | |u http://repositori.kemdikbud.go.id/19170/ |z Get Fulltext |