Laporan penelitian tata bahasa Samawa (fonologi, morfologi, dan sintaksis)

Bahasa dikatakan sebagai fenomena sosial karena bahasa memberi kendala bagi penuturnya. Kendala-kendala yang ditawarkan oleh bahasa tidaklah mampu disikapi oleh penutur bahasa bersangkutan apabila penutur bahasa bersangkutan tidak dibekali dengan pisau-pisau analisis yang bermuara pada sebuah teori...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Kasman, Kasman (Author), Bahri, Syaiful (Author), Muslim, Nurcholis (Author), Kurniawaty, Asry (Author)
Format: Academic Paper
Published: Kantor Bahasa Provinsi NTB, 2019-07.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03397 am a22002293u 4500
001 repokemdikbud_20325_
042 |a dc 
100 1 0 |a Kasman, Kasman  |e author 
700 1 0 |a Bahri, Syaiful  |e author 
700 1 0 |a Muslim, Nurcholis  |e author 
700 1 0 |a Kurniawaty, Asry  |e author 
245 0 0 |a Laporan penelitian tata bahasa Samawa (fonologi, morfologi, dan sintaksis) 
260 |b Kantor Bahasa Provinsi NTB,   |c 2019-07. 
500 |a http://repositori.kemdikbud.go.id/20325/1/LAPORAN%20PENELITIAN%20TATA%20BAHASA%20SAMAWA%20%28FONOLOGI%2CMORFOLOGI%2CDAN%20SINTAKSIS.pdf 
520 |a Bahasa dikatakan sebagai fenomena sosial karena bahasa memberi kendala bagi penuturnya. Kendala-kendala yang ditawarkan oleh bahasa tidaklah mampu disikapi oleh penutur bahasa bersangkutan apabila penutur bahasa bersangkutan tidak dibekali dengan pisau-pisau analisis yang bermuara pada sebuah teori linguistik. Jika sebuah bahasa sudah menjadi sebuah produk penelitian, produk penelitian bahasa ini bisa dijadikan sebagai alat memaslahatkan penuturnya. Oleh karena itu, penelitian terhadap struktur suatu bahasa khususnya bahasa daerah di Nusa Tenggara Barat dipandang sebagai suatu topik dan kegiatan yang sangat penting dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti dapat merumuskan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan sistem fonologo, morfologi, dan sintaksis bahasa Samawa. Berdasarkan rumasan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sistem fonologi, morfologi, dan sintaksis bahasa Samawa. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Samawa memiliki sepuluh bunyi vokal. Bahasa Samawa juga memiliki dua puluh konsonan, yaitu /p/, /b/, It, Id/, 1c5/f/, (kl, 18, Igl, ISI, Ihl, imi, Ind, Inf, MI, TB, ff, NI), /w/, Idan /y/. Selanjutnya di dalam Bahasa Samawa terdapat 12 prefiks dan I konfiks. Prefiks-prefiks tersebut antara lain: fraN-3, fra-), fba-), (ka-!, fkaN-, fsa-), fsaN'), (saN?3, #pa-), (paN-), /N-3, dan fya-). Di dalam bahasa Samawa hanya dijumpai adanya satu konfiks, yakni konfiks fbaka-). Reduplikasi dalam bahasa Samawa dibagi ke dalam empat macam, yakni (1) kata ulang utuh, (2) kata ulang berubah bunyi, (3) kata ulang sebagian, dan (4) kata ulang berimbuhan. Pemajemukan dalam bahasa Samawa umumnya berupa penjajaran dua morfem bebas, seperti dari kata /lawang/ 'pintu' menjadi lawang sala/ jendela, dari kata /inag/ "ibu' dan /bapa/ 'bapak' terbentuk kata majemuk /ina bapa/ 'orang tua." Berdasarkan pendistribusiannya, frase bahasa Samawa digolongkan ke dalam dua macam, yakni frase endosentrik dan eksosentrik. Berdasarkan kategori kata yang membentuknya, frasa bahasa Samawa dapat digolongkan menjadi lima macam, yakni: frasa benda, kerja, sifat, depan, keterangan. Sebuah kalimat apabila dilihat dari jumlah predikatnya dapat digolongkan menjadi dua macam, yakni: kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Dilihat dari bentuk sintaksisnya, sebuah kalimat digolongkan menjadi: (1) kalimat deklaratif, (2) kalimat imperatif, (3) kalimat introgatif, dan (4) kalimat ekslamatif, 
540 |a cc_by_nc_4 
546 |a id 
690 |a Penelitian Bahasa dan Sastra 
655 7 |a Monograph  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/20325/ 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/20325/  |z Get Fulltext