Laporan penelitian vitalitas sastra etnis pendatang di Lombok (Jawa di Lombok Tengah) Tahun 2018

Penelitian ini bermaksud melihat tingkat kebertahanan sastra Jawa dalam posisi minoritas di tengah berbagai etnis yang ada di sekitarnya, terutama etnis Sasak sebagai etnis mayoritas yang ada di Lombok. Tingkat kebertahanan tersebut dilakukan dengan berpedoman pada lima variabel, yakni (1) regeneras...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Bahri, Syaiful (Author), Hartanto, Hartanto (Author), Muslim, Nurcholis (Author), Kurniawaty, Asry (Author)
Format: Academic Paper
Published: Kantor Bahasa Provinsi NTB, 2018.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03363 am a22002293u 4500
001 repokemdikbud_20362_
042 |a dc 
100 1 0 |a Bahri, Syaiful  |e author 
700 1 0 |a Hartanto, Hartanto  |e author 
700 1 0 |a Muslim, Nurcholis  |e author 
700 1 0 |a Kurniawaty, Asry  |e author 
245 0 0 |a Laporan penelitian vitalitas sastra etnis pendatang di Lombok (Jawa di Lombok Tengah) Tahun 2018 
260 |b Kantor Bahasa Provinsi NTB,   |c 2018. 
500 |a http://repositori.kemdikbud.go.id/20362/1/2.%20Vitalitas%20Etnis%20Pendatang%20di%20Lombok%20%28Jawa%20di%20Lombok%20Tengah%29%20tahun%202018.pdf 
520 |a Penelitian ini bermaksud melihat tingkat kebertahanan sastra Jawa dalam posisi minoritas di tengah berbagai etnis yang ada di sekitarnya, terutama etnis Sasak sebagai etnis mayoritas yang ada di Lombok. Tingkat kebertahanan tersebut dilakukan dengan berpedoman pada lima variabel, yakni (1) regenerasi sastra, (2) penggunaan sastra, (3) respon terhadap media baru, (4) sikap terhadap sastra, dan (5) dokumentasi sastra. Kelima variabel tersebut diturunkan menjadi pernyataan yang dituangkan dalam bentuk kuesioner dengan masing-masing lima pilihan jawaban yang pada tahap analisis data diberikan skor 1-5 berdasarkan skala likert. Kuesioner yang dijadikan sebagai alat pengumpul data ini diberikan kepada tiga puluh informan pada dua lokasi penelitian. Kedua lokasi yang merupakan lingkungan komunitas Jawa di Lombok Tengah itu adalah Kampung Jawa dan Bateat. Komunitas Jawa di lingkungan Kampung Jawa umumnya bekerja sebagai PNS/TNI/Pulri, sedangkan komunitas Jawa di Bateat umumnya berkerja sebagai pedagang. Kategori dua pekerjaan dan dua lokasi inilah yang dijadikan dasar pengelompokan analisis data, yakni dengan melihat perbandingan tingkat vitalitas sastra pada keduanya. Pernyataan dalam kuesioner disampaikan/dibacakan secara langsung oleh peneliti (tidak dilepas) sehingga pendalaman terhadap berbagai pertanyaan tersebut dapat dilakukan secara langsung. Jawaban informan dianalisis per variabel untuk melihat tingkat vitalitas sastra yang dikategorikan menjadi lima level kategori, yakni (1) Menuju Kepunahan/MK, (2) Bergeser/BG, (3) Terancam/TC, (4) KuatKT, dan (S5) Berkembang/BK. Interval nilai skor pilihan jawaban masing-masing kategori pada masing-masing variabel ditentukan terlebih dahulu dengan cara mencari skor minimal, skor maksimal, rentang skor, dan panjang interval. Interval itulah yang dijadikan dasar untuk menentukan kategori tingkat vitalitas sastra pada masingmasing variabel. Berdasarkan hasil analisis pilihan jawaban yang diberikan informan ditemukan bahwa tingkat vitalitas sastra pada komunitas Jawa di lingkungan Bateat yang umumnya berkerja sebagai pedagang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan komunitas Jawa di Kampung Jawa yang umumnya bekerja sebagai PNS/TNI/Polri. Lima variabel yang yang dijadikan sebagai dasar penentuan tingkat vitalitas sastra menunjukkan tingkat vitalitas sastra pada komunitas Jawa di Kampung Jawa sebagian besar berada pada kategori Menuju Kepunahan (MK), sedangkan pada komunitas Jawa di Bateat sebgaian besar 
540 |a cc_by_nc_4 
546 |a id 
690 |a Penelitian Bahasa dan Sastra 
655 7 |a Monograph  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repositori.kemdikbud.go.id/20362/ 
856 4 1 |u http://repositori.kemdikbud.go.id/20362/  |z Get Fulltext