Model pelatihan penyelenggara program pendidikan kecakapan keorangtuaan

Sampai akhir 2013, Indonesia masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah. Dari sekian jumlah pekerjaan tersebut, salah satunya menuntut andil Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Ditjen PAUDNI. Masalah tersebut, di antaranya: masih tingginya jumlah penyandang buta aksara; angka Kematia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Syamsuddin, Mochammad (Author), Suhanda, Endin (Author), Rahmat, Ujang (Author), Laelasari, Euis (Author), Nurhendrayani, Henny (Author), Sudaryuni, Dian (Author)
Format: Academic Paper
Published: PP Paudni Regional I, 2014.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sampai akhir 2013, Indonesia masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah. Dari sekian jumlah pekerjaan tersebut, salah satunya menuntut andil Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Ditjen PAUDNI. Masalah tersebut, di antaranya: masih tingginya jumlah penyandang buta aksara; angka Kematian Ibu (AKI) di masa melahirkan yang masih cukup tinggi; angka Kematian Bayi masih cukup tinggi; Bayi penyandang malnutrisi atau bayi yang mengalami kekurangan nutrisi akibat asupan makanan yang kurang gizi; dan angka kemiskinan masyarakat. Atas sekian masalah di atas, tentunya tidak akan selesai terjawab oleh satu kementerian saja. PP PAUDNI Regional I, sebagai UPT di Ditjen PAUDNI berkewajiban mengembangkan model PAUDNI. Model ini memformulasikan ide dan gagasan yang telah diujicobakan untuk mengatasi sekian permasalahan. Tahun 2014 ini, PP PAUDNI Regional I mengembangkan Model Pelatihan Penyelenggara Program Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan. Model yang menginformasikan acuan penyelenggaraan pelatihan ini untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi para orang tua atau calon orang tua dalam menjadikan dirinya sebagai orang tua yang kompeten mendidik, mengasuh, dan merawat anak-anaknya, sehingga anak-anak tersebut menjadi sumber daya manusia yang handal bagi pembangunan bangsa Indonesia dan peradaban dunia pada umumnya.Dengan penggunaan metode BIDAN (Baca, Identifikasi, Analisis, dan Penilaian), kegiatan pelatihan pendidikan kecakapan keorangtuaan dapat dilakukan secara komprehensif. Metode ini lebih menekankan peran tim pengembang pada pendidik, kemudian pendidik pada peserta pelatihan. Penerapan pelatihan diawali dengan kegiatan menelaah setiap bahan yang tersedia sesuai dengan konteks materi yang dibahas, kemudian disampaikan pada kegiatan aksi pada peserta pelatihan.Harapannya, formula untuk meningkatkan kemampuan penyelenggara pelatihan ini, memiliki sumbangsih yang signifikan untuk atasi permasalahan pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi. Dengan demikian, segera terwujud optimalisasi peran para orang tua dalam menyiapkan anak - anaknya menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya dan alam semesta.
Item Description:http://repositori.kemdikbud.go.id/7303/1/Model%202014-Dikmas-Model%20Pendidikan%20Kecakapan%20Keorangtuaan-full-w.pdf