Museum Gunung Krakatau Di Anyer Banten

Indonesia terletak dipertemuan antara lempeng Eurasia dan lempang Australia. Hal ini terbukti dengan banyaknya gunung berapi aktif yang tersebar sepanjang jalur pertemuan kedua lempeng tersebut , atau lebih dikenal dengan istilah "Ring Of Fire". Ada beberapa peristiwa letusan Gunung Berapi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Aditya Perdana, Bayu (Author), Riskiyanto, Resza (Author), Indrosaptono, Djoko (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/44979/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Indonesia terletak dipertemuan antara lempeng Eurasia dan lempang Australia. Hal ini terbukti dengan banyaknya gunung berapi aktif yang tersebar sepanjang jalur pertemuan kedua lempeng tersebut , atau lebih dikenal dengan istilah "Ring Of Fire". Ada beberapa peristiwa letusan Gunung Berapi Di Indonesia yang tercatat dalam sejarah dunia memiliki kekuatan letusan terdahsyat, salah satunya letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang dampak letusannya tidak hanya menewaskan ratusan ribu korban jiwa, namun merubah iklim dunia selama 5 tahun pada zaman itu. Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 juga berdampak pada bentuk tipologi Gunung Api Krakatau itu sendiri. Letusan Maha-Dahsyat tersebut menghancurkan kawah Gunung Krakatau beserta 3 pulau kecil disekitarnya serta memunculkan satu Gunung Api baru yang kini disebut Gunung Anak Krakatau. Gunung Anak Krakatau terletak ditengah laut. Tepatnya di Selat Sunda yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Berjarak +45 km dari bibir pantai Desa Pasauran, Anyer, Kabupaten Serang. Keberadaan Gunung Anak Krakatau ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan domestic dan mancanegara. Ditambah lagi Gunung Anak Krakatau ini terletak di Kawasan Wisata Pantai Anyer. Mengingat dalam sejarah peradaban manusia modern saat ini Letusan Gunung Krakatau pada 1883 adalah letusan gunung berapi paling besar sepanjang sejarah (Sumber: Guiness Book Of Record) , maka perlu dibangun sebuah museum untuk mengenang bencana alam paling mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah. Dan juga untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada seluruh lapisan masyarakat, wisatawan domestic & mancanegara berkaitan tentang sejarah letusan Gunung Krakatau dan apa potensi bencana yang terjadi bila sewaktu-waktu Gunung Anak Krakatau meletus lagi. Tentunya menambah pengetahuan tentang evakuasi bencana bagi masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di pesisir pantai anyer dan sekitarnya. Maka dari itu perlu adanya rencana pembangunan yang bisa menambah nilai keberagaman objek pariwisata dan mendukung visi misi pembangunan di Kawasan Pantai Anyer . Salah satunya adalah rencana pembangunan Museum Gunung Anak Krakatau. Mengingat pentingnya wisata edukasi tentang sejarah terbentuknya Gunung Anak Krakatau, jenis batuan vulkanik didalamnya dan edukasi evakuasi bencana bila sewaktu-waktu Gunung Anak Krakatau meletus. diharapkan rencana pembangunan Museum Anak Gunung Krakatau ini bisa menjadi salah satu pendukung visi pembangunan dan pengembangan Kawasan Pantai Anyer pada tahun 2025.
Item Description:http://eprints.undip.ac.id/44979/1/BAYU_ADITYA_PERDANA_21020110141004_JUDUL.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44979/2/BAYU_ADITYA_PERDANA_21020110141004_BAB_1.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44979/3/BAYU_ADITYA_PERDANA_21020110141004_BAB_2.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44979/4/BAYU_ADITYA_PERDANA_21020110141004_BAB_3.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44979/5/BAYU_ADITYA_PERDANA_21020110141004_BAB_4.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44979/6/BAYU_ADITYA_PERDANA_21020110141004_BAB_5.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44979/7/BAYU_ADITYA_PERDANA_21020110141004_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44979/8/BAYU_ADITYA_PERDANA_21020110141004_LAMPIRAN.pdf