INAKTIVITAS FISIK, HYPERTRIGLYSERIDEMIC-WAIST (HTW) PHENOTYPE SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENINGKATAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA REMAJA OBESITAS DENGAN SINDROM METABOLIK

Latar Belakang: Prevalensi obesitas di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2013 mengalami peningkatan dari 1,4% menjadi 1,6%. Obesitas memiliki hubungan dengan kejadian sindrom metabolik, inflamasi dan penyakit degenartif seperti penyakit jantung dan diabetes melitus tipe 2. Aktivitas fisik memiliki hu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Lestari, Desy Prima (Author), Sulchan, Muhammad (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2014-07.
Subjects:
Online Access:http://expocpnsbumn.blogspot.com
http://eprints.undip.ac.id/45159/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02720 am a22002173u 4500
001 repository_undip_45159_
042 |a dc 
100 1 0 |a Lestari, Desy Prima  |e author 
700 1 0 |a Sulchan, Muhammad  |e author 
245 0 0 |a INAKTIVITAS FISIK, HYPERTRIGLYSERIDEMIC-WAIST (HTW) PHENOTYPE SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENINGKATAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA REMAJA OBESITAS DENGAN SINDROM METABOLIK 
260 |c 2014-07. 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/45159/1/626_Desy_Prima_Lestari.pdf 
520 |a Latar Belakang: Prevalensi obesitas di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2013 mengalami peningkatan dari 1,4% menjadi 1,6%. Obesitas memiliki hubungan dengan kejadian sindrom metabolik, inflamasi dan penyakit degenartif seperti penyakit jantung dan diabetes melitus tipe 2. Aktivitas fisik memiliki hubungan dengan obesitas dan sindrom metabolik. Aktivitas fisik yang rendah dapat menyebabkan kenaikan lingkar pinggang dan trigliserida yang juga berhubungan dengan status pro-inflamatori seperti C-Reactive Protein (CRP) Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional yang melibatkan 835 siswa laki-laki dan perempuan yang berusia 15-18 tahun. Dengan teknik pengambilan sampel secara random didapatkan sampel sejumlah 38 orang. Pengukuran yang dilakukan terhadap responden adalah pengukuran antropometri, pemeriksaan kadar trigliserida. High Density Lipoprotein Cholestrol (HDL-c), gula darah puasa (GDP) dan CRP. Kategori penentuan sindrom metabolik berdasarkan kriteria NCEP-ATP III. Kategori HTW adalah peningkatan serum trigliserida ≥ 100 mg/dL dan lingkar pinggang ≥persentil 90. Data aktivitas fisik didapatkan melalui kuisioner Quantification de L' Activite Physique en Altidue ches les Enfants (QAPACE) Inaktivitas fisik dan HTW akan ditelusuri nilai faktor resikonya terhadap peningkatan kadar CRP. Hasil: Prevalensi obesitas 7,9% dan prevalensi sindrom metabolik sebesar 15,2%. Aktivitas fisik merupakan faktor risiko peningkatan CRP (1,12). Peningkatan kadar trigliserida dan lingkar pinggang meningkatkan resiko sindrom metabolik (RP: 3,85) namun tidak terbukti sebagai faktor risiko terhadap peningkatan CRP. Simpulan: Prevalensi obesitas di SMAN2 semarang lebih tinggi dibandingkan Riskesdas 2013. Telah terjadi sindrom metabolik pada remaja obesitas. Inaktivitas fisik merupakan faktor risiko peningkatan CRP dan HTW merupakan faktor resiko terjadinya Sindrom metabolik. 
690 |a R Medicine (General) 
690 |a RA Public aspects of medicine 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://expocpnsbumn.blogspot.com 
787 0 |n http://eprints.undip.ac.id/45159/ 
856 4 1 |u http://expocpnsbumn.blogspot.com 
856 4 1 |u http://eprints.undip.ac.id/45159/