HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI GLUTEN, KASEIN, DAN ASUPAN SERAT DENGAN POLA DEFEKASI ANAK AUTIS
Latar Belakang : Gangguan pencernaan dan abnormal konsistensi feses dilaporkan semakin meningkat oleh para orang tua dari anak autis. Makanan yang mengandung gluten dan kasein dapat memicu pengaktifan respon sistem imun mukosa usus dan menyebabkan timbulnya abnormal mikroflora usus. Penelitian ini b...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Academic Paper |
Published: |
2014-10.
|
Subjects: | |
Online Access: | http://expocpnsbumn.blogspot.com/ http://eprints.undip.ac.id/45256/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
LEADER | 02390 am a22002053u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repository_undip_45256_ | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Hertanti, Alsha Listyobudi |e author |
700 | 1 | 0 | |a Wirawanni, Yekti |e author |
245 | 0 | 0 | |a HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI GLUTEN, KASEIN, DAN ASUPAN SERAT DENGAN POLA DEFEKASI ANAK AUTIS |
260 | |c 2014-10. | ||
500 | |a http://eprints.undip.ac.id/45256/1/674_Alsha_Listyobudi_Hertanti_Satata.pdf | ||
520 | |a Latar Belakang : Gangguan pencernaan dan abnormal konsistensi feses dilaporkan semakin meningkat oleh para orang tua dari anak autis. Makanan yang mengandung gluten dan kasein dapat memicu pengaktifan respon sistem imun mukosa usus dan menyebabkan timbulnya abnormal mikroflora usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi konsumsi gluten, kasein, dan asupan serat, dengan pola defekasi pada anak autis. Metode : Penelitian observasional dengan design cross-sectional yang dilakukan di SLB Negeri dan SLB Kasih Bahagia Tarakan. Jumlah sampel sebanyak 30 dan dipilih dengan metode consecutive sampling. Hasil : Penderita autis lebih banyak ditemukan pada laki-laki (83,3%) dibandingkan perempuan. Sebagian besar frekuensi konsumsi gluten termasuk dalam kategori kadang (33,3%), dan kasein dalam kategori tidak pernah (33,3%). Rata-rata asupan serat 19,9 gram/hari dan sebagian besar asupan serat subjek kurang (63,3%). Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek (63,3%) memiliki frekuensi defekasi yang tidak normal dan konsistensi feses yang keras (73,3%). Hasil uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi gluten dan kasein dengan frekuensi defekasi dan konsistensi feses (p>0.05). Ada hubungan antara asupan serat dengan frekuensi defekasi (r=0.468, p=0.009). Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan serat dengan konsistensi feses (r=0.837, p=0.000). Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi gluten dan kasein dengan frekuensi defekasi dan konsistensi feses. Terdapat hubungan antara asupan serat dengan frekuensi defekasi dan sangat signifikan dengan konsistensi feses. | ||
690 | |a R Medicine (General) | ||
655 | 7 | |a Thesis |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n http://expocpnsbumn.blogspot.com/ | |
787 | 0 | |n http://eprints.undip.ac.id/45256/ | |
856 | 4 | 1 | |u http://expocpnsbumn.blogspot.com/ |
856 | 4 | 1 | |u http://eprints.undip.ac.id/45256/ |